top of page
Writer's pictureIlmu Keuangan

25 Langkah Penting dalam Mengelola Keuangan Perusahaan untuk Mencegah Kebangkrutan

Updated: Mar 7, 2023

Panduan Utama Keuangan Bisnis Anda : 25 Langkah Penting dalam Mengelola Keuangan Perusahaan untuk Mencegah Kebangkrutan


Panduan Utama Keuangan Bisnis Anda adalah sebuah artikel yang ditulis secara resmi oleh tim Ilmukeuangan.com untuk membantu Anda dalam mengelola keuangan perusahaan Anda . Step by step langkah di dalam artikel ini kami harapkan dapat membantu Anda para CEO , Business Owners , Investors untuk sungguh - sungguh mengelola keuangan bisnis Anda.


25 Langkah Penting untuk Mengelola Keuangan Bisnis Anda



Mengapa Penting Mengelola Keuangan Perusahaan ?

Mengelola keuangan perusahaan adalah tugas yang sangat penting dalam menjaga kesehatan dan keberlangsungan bisnis. Namun, tugas ini seringkali terabaikan oleh banyak pemilik bisnis yang lebih fokus pada operasi dan pertumbuhan bisnis Anda. Dalam artikel ini, Ilmu keuangan akan membagikan 25 langkah penting yang dapat membantu Anda mengelola keuangan perusahaan Anda dengan efektif.


Poin demi poin ini cukup panjang sehingga saran kami adalah Anda membacanya secara keseluruhan secara terstruktur , bagi poin tersebut dibaca 5 poin pertama, kemudian 5 poin berikutnya , lalu 5 poin berikutnya dan seterusnya sampai selesai ,sehingga Anda bisa mendapatkan manfaat maksimal di dalam Bisnis Anda. Selamat membaca!


#1: Buatlah Rencana Keuangan Perusahaan yang Jelas dan Terukur

#2: Atur Anggaran dengan Baik, Sesuaikan dengan Pendapatan dan Biaya

#3: Pastikan Pencatatan Laporan Keuangan Perusahaan Dilakukan dengan Baik

#4: Gunakan Sistem Akuntansi yang Tepat dan Sesuai dengan Kebutuhan Bisnis Anda

#5: Rencanakan Pembayaran dan Penerimaan Kas Secara Teliti

#6: Pastikan Kas Bisnis Selalu Cukup untuk Memenuhi Kebutuhan Operasional

#7: Periksa Laporan Keuangan Secara Benar dan Teliti

#8: Lakukan Analisis Rasio Keuangan Secara Berkala

#9: Pantau Arus Kas ( Cashflow ) Perusahaan dengan Cermat

#10: Pastikan Penggunaan Kartu Kredit Perusahaan Diatur dengan Baik

#11: Rencanakan Kebutuhan Modal Kerja dan Sumber Pembiayaannya

#12: Pastikan Perusahaan Anda Memiliki Rencana Kontinjensi Jika Terjadi Masalah Keuangan

#13: Sebaiknya Perusahaan Tidak Tergantung kepada Satu Sumber Pendapatan Saja

#14: Kurangi Biaya dengan Efisiensi Operasional

#15: Pertimbangkan untuk Outsourcing Layanan Non-Inti Bisnis Anda

#16: Pastikan Anda Memiliki Kebijakan Hutang dan Piutang Perusahaan yang Jelas

#17: Jangan Mengambil Hutang yang Perusahaan Anda tidak Mampu Bayar

#18: Jangan Membiarkan Piutang Perusahaan Terlalu Lama tak Terbayar

#19: Lindungi Bisnis dari Resiko Keuangan dengan Asuransi yang Tepat

#20: Pertimbangkan Investasi yang Tepat dan Sesuai dengan Profil Resiko Perusahaan

#21: Pastikan Kepemilikan Aset Perusahaan Tercatat dengan Baik

#22: Pantau Kebijakan dan Regulasi yang Berkaitan dengan Keuangan Perusahaan

#23: Gunakan Data dan Analisis Keuangan Perusahaan untuk Membuat Keputusan yang Tepat

#24: Perkuat Sistem Pengendalian Intern yang Efektif

#25: Jangan Ragu untuk Mencari Bantuan Profesional dalam Mengelola Keuangan Perusahaan Anda



 

1.Buatlah Rencana Keuangan Perusahaan yang Jelas dan Terukur.



Tujuan mengelola keuangan perusahaan adalah kunci untuk membuat rencana keuangan perusahaan yang jelas dan terukur. Tentukan tujuan keuangan jangka panjang dan jangka pendek perusahaan Anda, seperti meningkatkan laba atau mengembangkan bisnis ke wilayah baru.


Rencana keuangan perusahaan haruslah jelas dan terukur agar dapat membantu Anda dalam mengambil keputusan bisnis yang tepat. Mulailah dengan menentukan tujuan keuangan jangka panjang dan jangka pendek perusahaan Anda. Tujuan keuangan jangka panjang dapat mencakup hal seperti meningkatkan laba atau mengembangkan bisnis ke wilayah baru, sementara tujuan jangka pendek mungkin mencakup hal seperti mengurangi biaya operasional atau meningkatkan penjualan.


Langkah pertama dalam membuat rencana keuangan yang jelas dan terukur adalah menentukan tujuan keuangan perusahaan. Tujuan keuangan harus dapat diukur dan spesifik, misalnya memperoleh laba sebesar 20% dalam setahun atau meningkatkan penjualan sebesar 15% dalam tiga tahun ke depan.


Langkah kedua adalah membuat proyeksi keuangan untuk mengetahui kebutuhan keuangan perusahaan di masa depan. Proyeksi keuangan harus mencakup proyeksi pendapatan, biaya, dan laba perusahaan untuk jangka waktu yang ditentukan. Proyeksi keuangan harus didasarkan pada data historis dan perkiraan bisnis di masa depan.


Langkah ketiga adalah membuat strategi keuangan untuk mencapai tujuan perusahaan. Strategi keuangan harus mencakup strategi pendanaan, pengelolaan kas, dan pengelolaan risiko. Strategi pendanaan harus mencakup cara memperoleh modal untuk membiayai operasi perusahaan, sedangkan pengelolaan kas harus mencakup cara mengelola aliran kas perusahaan agar tetap stabil. Strategi pengelolaan risiko harus mencakup cara mengidentifikasi dan mengurangi risiko keuangan yang mungkin terjadi di masa depan.



2. Atur Anggaran dengan Baik, Sesuaikan dengan Pendapatan dan Biaya.



Mengatur anggaran perusahaan dengan baik adalah salah satu kunci untuk menjaga kesehatan keuangan perusahaan. Anggaran yang baik dapat membantu perusahaan untuk memantau pengeluaran dan memaksimalkan pendapatan. Selain itu, mengatur anggaran juga dapat membantu perusahaan untuk mengalokasikan sumber daya dengan lebih efektif dan efisien.


Langkah pertama dalam mengatur anggaran perusahaan adalah dengan menentukan sumber daya keuangan yang tersedia. Hal ini meliputi pendapatan dan biaya yang diharapkan. Untuk menentukan pendapatan yang diharapkan, perusahaan perlu menganalisis tren penjualan dan melakukan proyeksi pendapatan untuk periode tertentu ke depan. Sementara itu, biaya harus diidentifikasi dan dikelompokkan ke dalam kategori yang tepat. Kategori biaya dapat meliputi biaya tetap, biaya variabel, biaya langsung, dan biaya tidak langsung.


Langkah kedua adalah mengalokasikan sumber daya keuangan ke dalam setiap bagian atau departemen perusahaan. Alur dana perusahaan perlu dipetakan secara rinci dan detail. Pemilik perusahaan dan manajer keuangan harus berdiskusi dan membuat keputusan yang bijaksana dalam menentukan jumlah anggaran yang diberikan ke masing-masing departemen. Prioritas harus diberikan pada departemen yang memberikan kontribusi tertinggi terhadap pendapatan perusahaan.


Langkah ketiga adalah memantau pengeluaran dan pendapatan secara teratur. Pemantauan yang baik memungkinkan perusahaan untuk mengidentifikasi masalah dengan cepat dan mengambil tindakan korektif jika diperlukan. Laporan keuangan dan neraca harus diperiksa secara berkala dan setiap departemen perlu melaporkan pengeluaran perusahaan Anda pada interval tertentu.


Mengatur anggaran dengan baik membutuhkan disiplin dan pengawasan yang baik. Namun, jika dilakukan dengan benar, hal ini dapat membantu perusahaan untuk mencapai tujuan keuangan dengan lebih efektif dan efisien. Dengan menentukan sumber daya keuangan yang tersedia, mengalokasikan sumber daya keuangan dengan bijaksana, dan memantau pengeluaran dan pendapatan secara teratur, perusahaan dapat memastikan bahwa perusahaan mengelola keuangan dengan baik dan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.



3. Pastikan Pencatatan Keuangan Perusahaan Dilakukan dengan Baik


Pencatatan laporan keuangan perusahaan yang dilakukan dengan baik sangat penting bagi keberhasilan bisnis. Pencatatan laporan keuangan yang tepat akan memungkinkan perusahaan untuk memantau keuangan secara cermat dan membuat keputusan bisnis yang lebih baik.


Pertama-tama, pencatatan laporan keuangan yang dilakukan dengan baik membantu perusahaan memantau arus kas dengan cermat. Perusahaan dapat memantau pendapatan dan pengeluaran, dan membuat keputusan tentang cara terbaik untuk mengalokasikan sumber daya keuangan. Hal ini sangat penting dalam menjaga kesehatan keuangan perusahaan.


Selain itu, pencatatan laporan keuangan yang dilakukan dengan baik juga memungkinkan perusahaan untuk memenuhi persyaratan pajak dan peraturan keuangan lainnya. Perusahaan yang tidak mematuhi persyaratan perpajakan atau hukum keuangan dapat menghadapi sanksi dan biaya yang signifikan. Oleh karena itu, pencatatan laporan keuangan yang tepat dapat membantu perusahaan untuk menghindari masalah hukum dan pajak yang tidak perlu.


Pencatatan laporan keuangan yang dilakukan dengan baik juga memungkinkan perusahaan untuk melacak kinerja keuangan dari waktu ke waktu. Dengan mencatat pendapatan dan biaya secara akurat, perusahaan dapat membuat laporan keuangan dan analisis keuangan yang berguna. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk mengevaluasi kinerja dan membuat perubahan yang diperlukan untuk meningkatkan kesehatan laporan keuangan perusahaan Anda.


Agar perusahaan dapat melakukan pencatatan laporan keuangan dengan benar, perusahaan harus memastikan bahwa Anda memiliki sistem pencatatan laporan keuangan yang tepat dan petugas keuangan yang terlatih. Sistem pencatatan laporan keuangan yang baik harus mudah digunakan dan dapat menghasilkan laporan keuangan yang berguna. Selain itu, petugas keuangan perusahaan harus dilatih dengan baik dalam menggunakan sistem pencatatan keuangan dan memahami persyaratan pajak dan hukum keuangan yang berlaku. Latih Staff Finance Anda di workshop ini ( KLIK DISINI )


4. Gunakan Sistem Akuntansi yang Tepat dan Sesuai dengan Kebutuhan Bisnis Anda


Sistem akuntansi yang tepat sangat penting bagi kesuksesan bisnis Anda. Sistem akuntansi membantu bisnis untuk memantau arus kas, membuat laporan keuangan, dan memenuhi persyaratan pajak dan hukum keuangan. Namun, memilih sistem akuntansi yang tepat dapat menjadi tugas yang menantang.


Pertama-tama, penting untuk memilih sistem akuntansi yang tepat yang sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda. Sistem akuntansi yang tepat harus mampu memantau arus kas bisnis dengan cermat, memfasilitasi pembuatan laporan keuangan, dan memenuhi persyaratan pajak dan hukum keuangan. Sistem akuntansi yang baik harus mudah digunakan dan dapat diintegrasikan dengan sistem bisnis lainnya.


Selain itu, perusahaan harus mempertimbangkan biaya sistem akuntansi dan dukungan teknis yang tersedia. Beberapa sistem akuntansi dapat sangat mahal dan memerlukan dukungan teknis yang berkelanjutan. Oleh karena itu, perusahaan harus mempertimbangkan biaya dan dukungan teknis saat memilih sistem akuntansi.


Perusahaan harus memastikan bahwa sistem akuntansi yang dipilih dapat diintegrasikan dengan sistem bisnis lainnya. Misalnya, sistem akuntansi harus dapat diintegrasikan dengan sistem persediaan dan penjualan. Ini memungkinkan perusahaan untuk mengoptimalkan proses bisnis dan memantau arus kas mereka dengan lebih akurat.


Penting juga untuk memilih sistem akuntansi yang sesuai dengan jenis bisnis Anda. Misalnya, bisnis ritel memerlukan sistem akuntansi yang berbeda dari bisnis manufaktur. Sistem akuntansi untuk bisnis ritel harus mampu memantau penjualan dan inventaris secara cermat, sementara sistem akuntansi untuk bisnis manufaktur harus mampu mengelola biaya produksi dan persediaan.


5. Rencanakan Pembayaran dan Penerimaan Kas Secara Teliti


Manajemen kas adalah salah satu aspek paling penting dari keberhasilan bisnis. Rencana yang matang untuk pembayaran dan penerimaan kas sangat penting untuk memastikan kelancaran arus kas bisnis.


Pertama-tama, rencana pembayaran dan penerimaan kas yang baik membantu perusahaan menghindari masalah kas yang mematikan. Misalnya, ketika perusahaan tidak memiliki cukup uang tunai untuk membayar biaya penting, seperti gaji karyawan atau pembayaran hutang, maka bisnis dapat mengalami kesulitan keuangan yang serius. Oleh karena itu, sangat penting untuk memiliki rencana pembayaran kas yang matang untuk memastikan bahwa perusahaan dapat membayar tagihan tepat waktu.


Selain itu, rencana pembayaran kas yang matang membantu perusahaan mengelola arus kas mereka dengan lebih efektif. Perusahaan dapat mengatur pembayaran mereka dengan cerdas, memastikan bahwa mereka membayar tagihan tepat waktu dan menghindari denda atau bunga yang tidak perlu. Selain itu, rencana pembayaran kas yang matang membantu perusahaan menghindari utang yang tidak perlu, yang dapat membebani arus kas dan memberikan beban keuangan yang tidak diinginkan.


Di sisi lain, rencana penerimaan kas yang matang memastikan bahwa perusahaan menerima uang tunai tepat waktu. Perusahaan dapat mengatur penagihan mereka dengan baik, memastikan bahwa pelanggan mereka membayar tepat waktu. Ini membantu perusahaan memenuhi kewajiban keuangan mereka dan memastikan bahwa arus kas tetap lancar.


Untuk merencanakan pembayaran dan penerimaan kas dengan baik, perusahaan dapat membuat anggaran kas dan memantau arus kas dengan cermat. Perusahaan harus memprioritaskan pembayaran yang paling penting dan memastikan bahwa mereka memiliki cukup uang tunai untuk membayar tagihan penting tepat waktu. Selain itu, perusahaan dapat mendorong pelanggan untuk membayar tepat waktu dengan menawarkan diskon atau insentif lainnya.


Rencana pembayaran dan penerimaan kas yang matang sangat penting untuk keberhasilan bisnis. Rencana yang matang membantu perusahaan menghindari masalah kas yang mematikan, mengelola arus kas dengan lebih efektif, dan memastikan bahwa perusahaan menerima uang tunai tepat waktu. Untuk merencanakan pembayaran dan penerimaan kas dengan baik, perusahaan harus membuat anggaran kas dan memantau arus kas mereka dengan cermat.


6. Pastikan Dana Kas Bisnis Selalu Cukup untuk Memenuhi Kebutuhan Operasional



Salah satu faktor penting yang harus diperhatikan oleh para pemilik bisnis adalah menjaga ketersediaan dana kas yang cukup untuk memenuhi kebutuhan operasional perusahaan.


Pertama-tama, dana kas yang mencukupi sangat penting untuk menjaga kelancaran operasional perusahaan. Tanpa dana kas yang mencukupi, perusahaan mungkin tidak dapat membayar tagihan dan hutang tepat waktu, membayar gaji karyawan, atau membeli bahan baku dan persediaan yang diperlukan untuk menjalankan bisnis. Jika perusahaan tidak dapat memenuhi kebutuhan operasionalnya, maka bisnis mungkin mengalami kesulitan keuangan yang serius dan bahkan terancam gulung tikar.


Selain itu, memiliki dana kas yang mencukupi dapat membantu perusahaan mengambil kesempatan yang muncul, seperti peluang investasi yang menguntungkan atau ekspansi bisnis. Jika perusahaan tidak memiliki cukup uang tunai untuk memanfaatkan kesempatan tersebut, maka Anda mungkin kehilangan peluang yang menguntungkan dan membatasi kemampuan bisnis untuk tumbuh dan berkembang.


Untuk memastikan ketersediaan dana kas yang memadai, para pemilik bisnis dapat melakukan beberapa hal. Pertama, mereka dapat membuat anggaran dan memantau arus kas perusahaan dengan cermat. Dengan memantau arus kas secara teratur, Anda sebagai pemilik bisnis dapat memastikan bahwa perusahaan memiliki cukup uang tunai untuk memenuhi kebutuhan operasional dan mengambil kesempatan yang muncul.


Selain itu, Anda sebagai pemilik bisnis dapat mengelola hutang dan piutang dengan cermat. Mereka dapat memperpanjang jangka waktu pembayaran kepada pelanggan mereka, tetapi juga memastikan bahwa mereka tidak mengambil risiko terlalu besar dengan memberikan kredit yang terlalu besar.


Selain itu, mereka dapat bernegosiasi dengan supplier mereka untuk mendapatkan syarat pembayaran yang lebih baik. Terakhir, Anda sebagai pemilik bisnis dapat mempertimbangkan sumber pendanaan alternatif, seperti pinjaman bank atau investor. Namun, mereka harus memastikan bahwa mereka hanya meminjam jumlah yang diperlukan dan bahwa mereka dapat membayar kembali hutang tersebut tepat waktu.


7. Periksa Laporan Keuangan Secara Benar dan Teliti




Periksa laporan keuangan secara berkala dan teliti adalah tindakan yang sangat penting bagi Anda sebagai pemilik bisnis dalam mengelola bisnis Anda. Hal ini akan membantu Anda memahami kinerja keuangan bisnis, menemukan masalah sebelum menjadi lebih buruk, dan membuat keputusan bisnis yang lebih baik.


Dengan memeriksa laporan keuangan secara berkala, Anda sebagai Business Owner dapat melihat apakah pendapatan dan laba rugi meningkat atau menurun dari waktu ke waktu. Anda juga dapat melihat di mana bisnis menghabiskan uangnya dan memperkirakan kebutuhan keuangan masa depan.


Selain itu, periksa laporan keuangan secara berkala dan teliti dapat membantu Anda sebagai pemilik bisnis menemukan masalah keuangan sebelum menjadi lebih buruk. Dengan memeriksa laporan keuangan secara teratur, Anda dapat menemukan ketidaksesuaian dalam pencatatan atau memeriksa adanya potensi penipuan atau kesalahan. Ini membantu Anda sebagai pemilik bisnis untuk segera mengambil tindakan untuk mengatasi masalah tersebut sebelum menjadi lebih serius.


Terakhir, periksa laporan keuangan secara berkala dan teliti membantu Anda pemilik bisnis membuat keputusan bisnis yang lebih baik. Dengan memiliki pemahaman yang jelas tentang kinerja keuangan bisnis, Anda dapat mengambil keputusan tentang investasi, perluasan bisnis, atau bahkan penghematan biaya. Anda dapat menggunakan informasi dari laporan keuangan untuk memperkirakan dampak dari keputusan bisnis dan mengambil tindakan yang paling tepat bagi bisnis Anda.


Untuk memeriksa laporan keuangan secara berkala dan teliti, Anda sebagai pemilik bisnis dapat melibatkan seorang akuntan atau konsultan keuangan untuk membantu Anda. Anda juga dapat menggunakan software akuntansi atau buku catatan keuangan untuk memantau laporan keuangan perusahaan secara teratur. Namun, Anda pun harus memastikan bahwa laporan keuangan dibuat secara akurat dan tepat waktu, dan semua transaksi dicatat dengan benar.


Namun , sebagai Business owner , Anda tidak bisa hanya 100% menggantungkan hal hal mengenai laporan keuangan kepada staff keuangan. Anda pun sebagai pemilik bisnis harus mengetahui cara membaca laporan keuangan . Paling tidak Anda mengetahui hal hal yang dapat membantu Anda membuat keputusan dengan membaca laporan keuangan tersebut. Ilmu keuangan akan membantu Anda dalam workshop yang disebut Smart Financial Map . Di workshop ini Anda akan dibantu oleh coach Yuszak dan tim Ilmu Keuangan untuk mendalami Ilmu Keuangan Bisnis dengan terstruktur.



8. Lakukan Analisis Rasio Keuangan Secara Berkala


Dalam bisnis, analisis rasio keuangan adalah cara yang penting untuk memahami kesehatan keuangan perusahaan. Ini melibatkan membandingkan hubungan antara beberapa angka dalam laporan keuangan, seperti neraca atau laporan laba rugi, dan kemudian menarik kesimpulan tentang kinerja keuangan perusahaan.


Pertama-tama, analisis rasio keuangan sangat penting karena membantu Anda sebagai pemilik bisnis memahami kinerja keuangan perusahaan Anda dan menentukan kebijakan yang tepat untuk bisnis Anda. Dengan mengevaluasi rasio seperti rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas, dan rasio efisiensi, Anda sebagai pemilik bisnis dapat memahami bagaimana bisnis menghasilkan keuntungan, bagaimana bisnis Anda mengelola hutang, dan bagaimana bisnis Anda mengalokasikan sumber daya untuk memaksimalkan kinerja.


Terdapat beberapa jenis rasio keuangan yang dapat dianalisis secara berkala, yaitu rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas, dan rasio efisiensi. Rasio likuiditas mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar utang dalam jangka pendek. Rasio solvabilitas mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar hutang jangka panjang. Rasio profitabilitas mengukur seberapa besar keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Rasio efisiensi mengukur seberapa baik perusahaan menggunakan sumber dayanya untuk menghasilkan pendapatan.


Ketika melakukan analisis rasio keuangan, ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan. Pertama, perbandingan harus dibuat dengan perusahaan dalam industri yang sama. Kedua, data harus diperiksa dan dipastikan valid dan akurat. Ketiga, analisis harus dilakukan secara berkala untuk memantau kinerja keuangan perusahaan secara terus-menerus.


9. Pantau Arus Kas Perusahaan dengan Cermat


Arus kas atau cash flow adalah salah satu aspek terpenting dari kesehatan keuangan perusahaan. Arus kas mencerminkan jumlah uang masuk dan keluar dari perusahaan pada suatu periode waktu tertentu.


Pertama-tama, mengapa penting untuk memantau arus kas perusahaan? Arus kas merupakan indikator penting untuk memahami seberapa baik perusahaan menghasilkan uang tunai. Meskipun perusahaan mungkin memiliki laporan keuangan yang baik dan laba yang tinggi, tetapi jika arus kas negatif, perusahaan dapat mengalami kesulitan keuangan dalam jangka pendek atau bahkan panjang. Dengan memantau arus kas perusahaan, para pemilik bisnis dapat memastikan bahwa perusahaan memiliki uang tunai yang cukup untuk memenuhi kebutuhan operasional sehari-hari, membayar hutang, dan melakukan investasi untuk pertumbuhan bisnis.


Bagaimana cara memantau arus kas perusahaan dengan cermat? Pertama-tama, Anda sebagai pemilik bisnis harus mengatur jadwal pembayaran dan penerimaan kas dengan baik. Anda pun harus memastikan bahwa faktur dan tagihan pelanggan dibayar tepat waktu, dan juga memantau tagihan dan faktur yang belum dibayar. Anda juga harus memperhatikan pengeluaran perusahaan, termasuk biaya operasional dan pengeluaran lainnya, dan mencari cara untuk mengurangi biaya yang tidak perlu.


Selain itu, Anda sebagai pemilik bisnis harus memastikan bahwa laporan keuangan perusahaan terus diperbarui dan akurat. Laporan arus kas harus diperiksa secara berkala untuk memastikan bahwa jumlah uang masuk dan keluar sesuai dengan harapan. Mereka juga harus memastikan bahwa laporan keuangan mencerminkan transaksi yang terjadi dalam bisnis dan tidak ada transaksi yang terlewat.


10. Pastikan Penggunaan Kartu Kredit Perusahaan Diatur dengan Baik



Penggunaan kartu kredit perusahaan yang tidak diatur dengan baik dapat berdampak negatif pada keuangan perusahaan. Oleh karena itu, sangat penting bagi perusahaan untuk memastikan penggunaan kartu kredit perusahaan diatur dengan baik.


Pertama-tama, mengapa penting untuk mengatur penggunaan kartu kredit perusahaan? Penggunaan kartu kredit perusahaan yang tidak diatur dengan baik dapat menghasilkan biaya bunga yang tinggi dan biaya keterlambatan pembayaran, yang dapat membebani keuangan perusahaan. Selain itu, penggunaan kartu kredit perusahaan yang tidak diatur dengan baik dapat menyebabkan kebocoran keamanan data dan penipuan, yang dapat mengancam integritas perusahaan dan merusak reputasi.


Cara mengatur penggunaan kartu kredit perusahaan yang baik adalah dengan menetapkan kebijakan penggunaan kartu kredit perusahaan yang jelas dan terstruktur. Kebijakan ini harus mencakup aturan tentang siapa yang diizinkan untuk menggunakan kartu kredit perusahaan, jenis transaksi apa yang dapat dilakukan dengan kartu kredit perusahaan, dan batas pengeluaran yang ditetapkan.


Selain itu, perusahaan harus memastikan bahwa pemegang kartu kredit perusahaan mengerti tentang kebijakan penggunaan kartu kredit perusahaan dan bertanggung jawab atas penggunaan kartu kredit mereka. Perusahaan harus menyediakan pelatihan tentang penggunaan kartu kredit perusahaan dan menetapkan prosedur yang jelas tentang bagaimana pemegang kartu kredit harus melaporkan penggunaan kartu kredit mereka dan menangani masalah atau perselisihan yang mungkin timbul.


Penting juga untuk memonitor penggunaan kartu kredit perusahaan secara teratur untuk memastikan bahwa penggunaan kartu kredit perusahaan sesuai dengan kebijakan perusahaan. Perusahaan harus memastikan bahwa pengeluaran kartu kredit dipantau secara teratur, dan bahwa semua transaksi diklasifikasikan dengan benar dalam laporan keuangan perusahaan.


Terakhir, perusahaan harus meninjau penggunaan kartu kredit perusahaan secara berkala dan mempertimbangkan apakah kartu kredit yang dimiliki perusahaan masih sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Perusahaan harus mengevaluasi opsi kartu kredit yang ada di pasar dan mempertimbangkan apakah ada kartu kredit yang lebih baik yang dapat membantu perusahaan menghemat biaya dan meningkatkan fleksibilitas keuangan.


11. Rencanakan Kebutuhan Modal Kerja dan Sumber Pembiayaannya


Modal kerja merupakan salah satu aspek penting dalam menjalankan bisnis. Dalam mengelola modal kerja, perencanaan yang matang mengenai kebutuhan modal kerja dan sumber pembiayaannya perlu dilakukan. Hal ini karena kebutuhan modal kerja biasanya lebih tinggi daripada modal yang dimiliki oleh bisnis.


Pertama-tama, dalam merencanakan kebutuhan modal kerja, bisnis perlu mempertimbangkan beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut antara lain volume penjualan, siklus operasi, siklus kas, persediaan barang, dan besarnya tagihan yang masih harus ditagih. Dari sinilah kebutuhan modal kerja bisa dihitung dengan lebih akurat.


Setelah mengetahui kebutuhan modal kerja, bisnis perlu mencari sumber pembiayaan yang tepat. Beberapa sumber pembiayaan yang umumnya digunakan adalah modal sendiri, pinjaman bank, atau investasi dari pihak ketiga. Modal sendiri biasanya terdiri dari uang yang dimiliki oleh pemilik bisnis atau keuntungan yang dihasilkan oleh bisnis itu sendiri.


Pinjaman bank dapat diperoleh dengan mengajukan proposal bisnis yang komprehensif, termasuk rencana bisnis dan laporan keuangan. Investasi dari pihak ketiga dapat diperoleh dari investor atau mitra bisnis yang bersedia memberikan modal untuk bisnis.


Namun, sebelum memilih sumber pembiayaan yang tepat, bisnis juga perlu mempertimbangkan beberapa faktor seperti tingkat bunga pinjaman, waktu pengembalian pinjaman, risiko dan keuntungan dari investasi pihak ketiga. Setelah mempertimbangkan faktor-faktor tersebut, bisnis dapat memilih sumber pembiayaan yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan keuangan bisnis.


Dalam melakukan rencana kebutuhan modal kerja dan sumber pembiayaannya, bisnis perlu melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap penggunaan dana secara berkala. Hal ini untuk memastikan bahwa dana yang digunakan sesuai dengan kebutuhan dan terhindar dari pemborosan atau penggunaan dana yang tidak tepat.


12. Pastikan Perusahaan Anda memiliki Rencana Kontinjensi Jika Terjadi Masalah Keuangan



Dalam dunia bisnis, keadaan tak terduga seperti masalah keuangan bisa terjadi kapan saja. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk memiliki rencana kontinjensi dalam menghadapi situasi seperti ini. Rencana ini membantu mengidentifikasi risiko dan mempersiapkan strategi untuk meminimalkan dampaknya.


Pertama-tama, rencana kontinjensi adalah alat yang sangat penting untuk membantu bisnis menghadapi masalah keuangan yang tak terduga. Rencana ini membantu mengidentifikasi risiko dan menentukan tindakan yang harus diambil untuk mengatasi masalah keuangan. Hal ini juga dapat membantu perusahaan untuk meminimalkan kerugian yang mungkin terjadi pada bisnis.


Kedua, untuk membuat rencana kontinjensi yang efektif, perusahaan harus mengidentifikasi risiko terlebih dahulu. Ini dapat meliputi penurunan penjualan, kenaikan biaya produksi, kegagalan perusahaan, atau kondisi ekonomi yang buruk. Dari sini, perusahaan dapat membuat strategi untuk setiap skenario dan menentukan tindakan yang harus diambil dalam situasi tersebut. Misalnya, jika terjadi penurunan penjualan, perusahaan dapat meninjau ulang strategi pemasaran atau memotong biaya produksi.


Ketiga, rencana kontinjensi harus mencakup sumber daya yang dibutuhkan untuk mengimplementasikannya. Ini termasuk dana, waktu, sumber daya manusia, dan teknologi. Perusahaan harus menetapkan prioritas sumber daya dan mengalokasikannya secara bijaksana untuk memastikan bahwa rencana kontinjensi dapat dilaksanakan dengan efektif.


Terakhir, rencana kontinjensi harus diperbarui secara berkala. Karena situasi bisnis terus berubah, perusahaan perlu meninjau ulang rencana kontinjensi secara berkala dan menyesuaikannya dengan perubahan dalam situasi bisnis. Perusahaan juga harus memastikan bahwa semua karyawan memahami rencana kontinjensi dan tindakan yang harus diambil dalam situasi yang mungkin terjadi.


13. Sebaiknya Perusahaan Tidak Bergantung pada Satu Sumber Pendapatan saja.



Dalam dunia bisnis, memiliki sumber pendapatan yang beragam sangatlah penting. Terlalu bergantung pada satu sumber pendapatan bisa sangat berisiko bagi kelangsungan hidup perusahaan. Sebagai perusahaan kami juga menganut prinsip ini dan tidak bergantung pada satu sumber pendapatan saja.


Pertama-tama, memiliki sumber pendapatan yang beragam memberikan keamanan finansial bagi perusahaan. Jika perusahaan hanya bergantung pada satu sumber pendapatan dan sumber tersebut tiba-tiba hilang, maka perusahaan dapat mengalami kerugian besar. Namun, jika perusahaan memiliki beberapa sumber pendapatan, kerugian dapat diminimalkan karena perusahaan masih memiliki sumber pendapatan lain yang dapat menopangnya.


Kedua, memiliki sumber pendapatan yang beragam dapat membantu perusahaan untuk memperluas pangsa pasar. Dengan memiliki beberapa sumber pendapatan, perusahaan dapat menjangkau berbagai segmen pasar dan mengurangi ketergantungan pada segmen pasar tertentu. Hal ini dapat membantu perusahaan dalam memperoleh pelanggan baru dan mengembangkan bisnisnya.


Ketiga, memiliki sumber pendapatan yang beragam dapat membantu perusahaan untuk mengoptimalkan keuntungan. Dengan memiliki beberapa sumber pendapatan, perusahaan dapat membandingkan keuntungan dari masing-masing sumber pendapatan dan menentukan strategi untuk meningkatkan keuntungan dari setiap sumber pendapatan. Hal ini dapat membantu perusahaan dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas bisnisnya.

Terakhir, memiliki sumber pendapatan yang beragam dapat membantu perusahaan dalam menghadapi persaingan yang ketat. Jika perusahaan hanya bergantung pada satu sumber pendapatan, maka perusahaan akan rentan terhadap perubahan dalam pasar atau persaingan. Namun, jika perusahaan memiliki beberapa sumber pendapatan, perusahaan dapat lebih mudah untuk menyesuaikan diri dengan perubahan dalam pasar atau persaingan.


14. Kurangi Biaya dengan Efisiensi Operasional


Dalam dunia bisnis, salah satu faktor penting dalam memperoleh keuntungan adalah mengelola biaya secara efektif. Salah satu cara untuk mengurangi biaya adalah dengan meningkatkan efisiensi operasional.


Pertama-tama, efisiensi operasional membantu perusahaan untuk mengurangi biaya produksi. Dengan meningkatkan efisiensi operasional, perusahaan dapat memperoleh keuntungan dari pengurangan biaya produksi. Hal ini dapat dilakukan dengan mengoptimalkan penggunaan sumber daya, mengurangi pemborosan, atau meningkatkan kualitas produk. Semua hal tersebut dapat membantu perusahaan dalam mengurangi biaya produksi dan meningkatkan keuntungan.


Kedua, efisiensi operasional dapat membantu perusahaan dalam mengurangi biaya operasional. Dalam menjalankan bisnis, perusahaan harus mempertimbangkan biaya-biaya operasional seperti biaya sewa, biaya listrik, biaya air, dan lain sebagainya. Dengan meningkatkan efisiensi operasional, perusahaan dapat mengurangi biaya-biaya operasional tersebut. Contohnya, dengan mengurangi penggunaan listrik atau air, perusahaan dapat mengurangi biaya operasional yang harus dikeluarkan.


Ketiga, efisiensi operasional dapat membantu perusahaan dalam meningkatkan produktivitas. Dengan meningkatkan efisiensi operasional, perusahaan dapat meningkatkan produktivitas karyawan. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan pelatihan karyawan, meningkatkan sistem manajemen operasional, atau mengadopsi teknologi baru. Semua hal tersebut dapat membantu perusahaan dalam meningkatkan produktivitas dan menghasilkan lebih banyak produk atau layanan dalam waktu yang lebih singkat.


Terakhir, efisiensi operasional dapat membantu perusahaan dalam meningkatkan kepuasan pelanggan. Dengan meningkatkan efisiensi operasional, perusahaan dapat memberikan produk atau layanan yang lebih baik kepada pelanggan. Hal ini dapat dilakukan dengan meningkatkan kualitas produk atau layanan, mengurangi waktu tunggu, atau meningkatkan ketepatan pengiriman. Semua hal tersebut dapat membantu perusahaan dalam meningkatkan kepuasan pelanggan dan memperoleh lebih banyak pelanggan.


15. Pertimbangkan untuk Outsourcing Layanan Non-Inti Bisnis Anda

Dalam dunia bisnis, banyak perusahaan yang mempertimbangkan untuk outsourcing layanan non-inti bisnis. Outsourcing merujuk pada kegiatan mempekerjakan pihak ketiga untuk melaksanakan tugas-tugas tertentu yang biasanya dilakukan secara internal oleh perusahaan. Layanan non-inti bisnis adalah layanan yang tidak berkaitan dengan inti bisnis perusahaan, seperti pengelolaan akun, pengelolaan keuangan, atau pengelolaan SDM.


Pertama-tama, outsourcing layanan non-inti bisnis dapat membantu perusahaan dalam menghemat biaya. Dalam bisnis, setiap pengeluaran yang tidak berkaitan langsung dengan produksi atau penjualan produk, harus dihindari. Pengeluaran tersebut, seperti pengeluaran untuk pegawai dan infrastruktur, dapat menambah beban biaya perusahaan. Dengan outsourcing layanan non-inti bisnis, perusahaan dapat menghemat biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk infrastruktur dan pegawai.


Kedua, outsourcing layanan non-inti bisnis dapat membantu perusahaan dalam meningkatkan fokus pada inti bisnis. Dalam menjalankan bisnis, perusahaan harus fokus pada inti bisnis agar dapat mempertahankan keunggulan kompetitif. Dengan outsourcing layanan non-inti bisnis, perusahaan dapat mengalihkan tugas-tugas tersebut kepada pihak ketiga dan lebih fokus pada inti bisnis. Hal ini akan membantu perusahaan dalam meningkatkan efisiensi dan produktivitas, serta meningkatkan kemampuan untuk bersaing di pasar.


Ketiga, outsourcing layanan non-inti bisnis dapat membantu perusahaan dalam meningkatkan fleksibilitas. Dalam menjalankan bisnis, perusahaan harus selalu siap menghadapi perubahan pasar. Jika perusahaan memiliki pegawai dan infrastruktur sendiri, maka sulit untuk menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut. Dengan outsourcing layanan non-inti bisnis, perusahaan dapat dengan mudah menyesuaikan diri dengan perubahan pasar tanpa harus khawatir tentang perubahan di infrastruktur atau pegawai.


Terakhir, outsourcing layanan non-inti bisnis dapat membantu perusahaan dalam meningkatkan kualitas layanan. Pihak ketiga yang menyediakan layanan non-inti bisnis biasanya memiliki spesialisasi dan pengalaman yang lebih baik dalam layanan tersebut. Dengan outsourcing layanan non-inti bisnis, perusahaan dapat memperoleh layanan dengan kualitas yang lebih baik. Hal ini akan membantu perusahaan dalam meningkatkan kualitas produk atau layanan yang disediakan, dan pada akhirnya dapat meningkatkan kepuasan pelanggan.


16. Pastikan Anda Memiliki Kebijakan Hutang dan Piutang Perusahaan yang Jelas.


Pengelolaan keuangan merupakan salah satu hal yang sangat penting bagi keberlangsungan sebuah perusahaan. Bagi perusahaan, hal tersebut meliputi pengelolaan aset, pendapatan, pengeluaran, serta manajemen hutang dan piutang. Oleh karena itu, sangat penting bagi perusahaan untuk memiliki kebijakan hutang dan piutang yang jelas dan terstruktur dengan baik.


Kebijakan hutang dan piutang dapat membantu perusahaan untuk menghindari risiko tidak dapat mengumpulkan piutang dari pelanggan atau terlalu banyak berhutang pada pihak lain. Sebuah kebijakan yang jelas juga dapat membantu perusahaan untuk mengetahui dengan pasti waktu yang tepat untuk membayar hutang dan waktu yang tepat untuk mengumpulkan piutang.


Sebuah kebijakan hutang dan piutang yang jelas harus mencakup beberapa hal, seperti jangka waktu pembayaran, batas kredit, dan metode pengumpulan piutang. Misalnya, perusahaan dapat menetapkan batas kredit maksimum yang dapat diberikan kepada pelanggan dan menentukan persyaratan pembayaran. Selain itu, perusahaan juga dapat menetapkan metode pengumpulan piutang, seperti menggunakan agen pengumpul atau melakukan penagihan langsung oleh perusahaan.


Dalam kebijakan hutang dan piutang, perusahaan juga harus mempertimbangkan risiko yang terkait dengan piutang yang tidak terbayar dan hutang yang tidak terbayar. Risiko tersebut dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti perubahan kondisi ekonomi, perubahan dalam industri, atau masalah internal di perusahaan.


Untuk mengurangi risiko ini, perusahaan dapat mempertimbangkan penggunaan asuransi kredit atau memperketat syarat pembayaran.

Tidak hanya itu, perusahaan juga harus memperhatikan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan terkait kebijakan hutang dan piutang. Hal ini termasuk dalam hal pengumpulan piutang yang adil dan tidak melanggar hak-hak pelanggan.


17. Jangan Mengambil Hutang Lebih dari yang Perusahaan Anda Mampu Bayar



Hutang merupakan salah satu bentuk pendanaan yang umum digunakan oleh perusahaan untuk membiayai kegiatan bisnisnya. Namun, perlu diingat bahwa mengambil hutang perusahaan lebih dari yang mampu dibayar dapat membawa konsekuensi yang serius bagi keberlangsungan bisnis Anda.


Mengambil hutang perusahaan yang terlalu banyak dapat membawa dampak negatif bagi perusahaan Anda. Pertama, Anda mungkin akan kesulitan untuk membayar hutang tersebut. Hal ini dapat mempengaruhi reputasi perusahaan di mata kreditor dan membuat mereka tidak mau memberikan pinjaman di masa depan. Selain itu, jika hutang tidak dapat dibayar tepat waktu, perusahaan Anda dapat dikenakan biaya keterlambatan, denda, dan bunga, yang dapat mengurangi keuntungan perusahaan.


Mengambil hutang perusahaan yang terlalu banyak juga dapat menyebabkan perusahaan Anda terjerat dalam siklus utang-untung yang tidak sehat. Ketika perusahaan mulai mengambil hutang yang besar, maka setiap keuntungan yang diperoleh akan langsung digunakan untuk membayar hutang. Hal ini dapat membuat perusahaan sulit untuk berkembang dan bahkan dapat membuat perusahaan berhenti beroperasi.


Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk melakukan perencanaan keuangan yang baik dan memastikan bahwa jumlah hutang yang diambil sesuai dengan kemampuan perusahaan untuk membayarnya.


Perusahaan harus mempertimbangkan berbagai faktor, seperti arus kas, kemampuan untuk menghasilkan pendapatan, dan risiko yang terkait dengan pengambilan hutang. Selain itu, perusahaan juga harus memastikan bahwa hutang yang diambil digunakan dengan bijak dan produktif. Hutang harus digunakan untuk meningkatkan nilai perusahaan, seperti memperluas bisnis atau meningkatkan efisiensi operasional, bukan untuk pengeluaran yang tidak perlu.


18. Jangan Membiarkan Piutang Perusahaan Terlalu Lama Tak Terbayar




Salah satu masalah yang sering dihadapi oleh perusahaan adalah piutang yang tak terbayar. Piutang adalah uang yang harus diterima oleh perusahaan dari pelanggan atau pihak lain. Jika piutang tersebut tidak segera dibayar, maka akan mempengaruhi arus kas dan keuangan perusahaan. Oleh karena itu, sangat penting bagi perusahaan untuk memastikan bahwa piutang tidak terlalu lama tak terbayar.


Mengabaikan piutang yang tidak dibayar dapat membawa dampak negatif bagi perusahaan. Pertama, jika piutang terlalu lama tidak dibayar, maka perusahaan akan kehilangan arus kas yang diperlukan untuk menjalankan bisnisnya. Hal ini dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk membayar hutang, membayar gaji karyawan, atau membeli persediaan. Selain itu, piutang yang tak terbayar dapat membuat perusahaan mengalami kesulitan likuiditas dan bahkan dapat membuat perusahaan bangkrut.


Kedua, piutang yang tak terlalu lama tak terbayar dapat mempengaruhi hubungan bisnis dengan pelanggan atau pihak lain. Jika perusahaan terus menerima pembayaran yang terlambat dari pelanggan, maka ini dapat menimbulkan ketidakpercayaan dan merusak reputasi perusahaan.


Hal ini dapat membuat pelanggan atau pihak lain beralih ke pesaing yang lebih andal dan dapat dipercaya. Oleh karena itu, perusahaan harus memastikan bahwa piutang tidak terlalu lama tak terbayar. Perusahaan harus memiliki sistem manajemen piutang yang baik, yang mencakup pemantauan piutang, pengaturan jangka waktu pembayaran, dan tindakan yang diambil jika pembayaran terlambat.


Perusahaan juga harus mempertimbangkan kebijakan kredit yang tepat. Kebijakan kredit yang ketat dapat membantu mencegah piutang tak terbayar, namun dapat membuat pelanggan enggan melakukan bisnis dengan perusahaan. Sebaliknya, kebijakan kredit yang terlalu longgar dapat menyebabkan perusahaan menerima piutang yang tidak terbayar


19. Lindungi Bisnis dari Risiko Keuangan dengan Asuransi yang Tepat



Bisnis adalah investasi besar yang memerlukan waktu, uang, dan upaya besar. Namun, bahkan dengan segala upaya terbaik, risiko keuangan tetap ada dan dapat mengancam kelangsungan hidup bisnis. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk melindungi bisnis mereka dari risiko keuangan dengan asuransi yang tepat.

Asuransi bisnis adalah alat penting untuk melindungi bisnis dari risiko keuangan.


Ada banyak jenis asuransi yang tersedia, termasuk asuransi properti, asuransi tanggung jawab publik, asuransi kecelakaan kerja, dan asuransi kehilangan penghasilan. Masing-masing jenis asuransi memberikan perlindungan terhadap risiko tertentu dan dapat membantu bisnis untuk meminimalkan kerugian dalam situasi yang tidak terduga.


Asuransi properti melindungi bisnis dari kerusakan atau kehilangan properti, seperti gedung, peralatan, atau persediaan. Asuransi tanggung jawab publik melindungi bisnis dari klaim hukum yang timbul akibat kecelakaan atau kerusakan yang disebabkan oleh bisnis tersebut. Asuransi kecelakaan kerja melindungi bisnis dari biaya medis dan penggantian pendapatan yang terkait dengan kecelakaan kerja. Sedangkan asuransi kehilangan penghasilan memberikan penggantian jika bisnis terkena dampak negatif akibat gangguan dalam operasi.


Dalam memilih jenis asuransi yang tepat, perusahaan harus mempertimbangkan risiko keuangan yang paling signifikan bagi bisnis Anda. Misalnya, jika bisnis berada di daerah yang sering dilanda bencana alam, asuransi properti mungkin merupakan prioritas utama. Namun, jika bisnis memiliki karyawan yang bekerja dengan mesin berat atau peralatan berbahaya, asuransi kecelakaan kerja mungkin menjadi lebih penting.


Selain itu, perusahaan juga harus memperhatikan persyaratan asuransi yang diperlukan oleh hukum atau pelanggan. Misalnya, beberapa bisnis diwajibkan oleh undang-undang untuk memiliki asuransi kecelakaan kerja, sedangkan bisnis lain mungkin perlu memiliki asuransi tanggung jawab publik untuk bekerja dengan klien tertentu.


20. Pertimbangkan Investasi yang Tepat dan Sesuai dengan Profil Risiko Perusahaan



Investasi adalah langkah penting dalam mengembangkan bisnis. Namun, investasi yang salah dapat menimbulkan risiko yang berlebihan dan merugikan bisnis. Oleh karena itu, sangat penting bagi perusahaan untuk mempertimbangkan investasi yang tepat dan sesuai dengan profil risiko perusahaan.


Profil risiko perusahaan menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menanggung risiko keuangan dan operasional. Profil risiko dapat bervariasi tergantung pada ukuran bisnis, industri, kondisi pasar, dan lainnya. Dalam menentukan profil risiko, perusahaan harus mempertimbangkan jumlah uang yang dapat diinvestasikan, tujuan investasi, jangka waktu investasi, dan toleransi risiko.


Dalam memilih investasi yang tepat, perusahaan harus mempertimbangkan apakah investasi tersebut sesuai dengan profil risiko mereka. Investasi yang terlalu agresif mungkin tidak cocok bagi perusahaan dengan profil risiko konservatif, sementara investasi yang terlalu konservatif mungkin tidak sesuai bagi perusahaan dengan profil risiko yang lebih tinggi. Oleh karena itu, perusahaan harus melakukan riset dan analisis yang tepat untuk memahami jenis investasi yang cocok untuk profil risiko mereka.


Selain itu, perusahaan juga harus mempertimbangkan risiko yang terkait dengan jenis investasi yang dipilih. Misalnya, investasi saham memiliki potensi keuntungan yang besar, tetapi juga memiliki risiko yang tinggi. Sebaliknya, obligasi memberikan keuntungan yang lebih rendah, tetapi juga memiliki risiko yang lebih rendah. Oleh karena itu, perusahaan harus memilih investasi yang memiliki risiko yang sesuai dengan profil risiko mereka dan memastikan bahwa investasi tersebut memiliki potensi keuntungan yang cukup untuk memenuhi tujuan investasi mereka.


Terakhir, perusahaan juga harus mempertimbangkan ketersediaan dana yang diperlukan untuk melakukan investasi. Investasi yang tepat harus sesuai dengan kemampuan keuangan perusahaan dan tidak mengganggu operasional bisnis secara keseluruhan.


21. Pastikan Kepemilikan Aset Perusahaan Tercatat dengan Baik


Kepemilikan aset perusahaan yang tercatat dengan baik adalah kunci sukses dalam mengelola bisnis. Aset dapat berupa gedung, kendaraan, mesin, peralatan, dan bahkan data. Ketika kepemilikan aset tidak tercatat dengan baik, perusahaan dapat mengalami kerugian besar, terutama ketika terjadi kehilangan atau pencurian aset.

Penting untuk memastikan bahwa setiap aset perusahaan terdaftar dalam catatan kepemilikan dan dilacak dengan baik. Ini dapat dilakukan dengan menggunakan software manajemen aset atau sistem manajemen keamanan yang terintegrasi dengan manajemen aset.


Salah satu alasan penting mengapa kepemilikan aset perusahaan harus tercatat dengan baik adalah untuk mencegah kehilangan atau pencurian aset. Ketika aset terdaftar dengan jelas dan dilacak, perusahaan dapat lebih mudah menemukan aset yang hilang atau dicuri. Selain itu, aset yang tercatat dengan baik akan menjadi jaminan bagi perusahaan ketika melakukan audit atau memperoleh pendanaan dari lembaga keuangan.


Sistem manajemen aset juga membantu dalam mengelola inventaris perusahaan secara efisien. Dengan memiliki catatan yang jelas tentang aset, perusahaan dapat memperkirakan biaya untuk mempertahankan dan mengganti aset, serta memantau pemakaian dan penggunaan aset secara lebih efektif.


Manajemen aset juga penting dalam mengoptimalkan efisiensi dan produktivitas. Dengan mempertahankan aset secara teratur dan melakukan perawatan preventif, perusahaan dapat menghindari biaya perbaikan yang mahal dan memastikan aset selalu siap digunakan.


Selain itu, pengelolaan aset yang tercatat dengan baik juga memungkinkan perusahaan untuk membuat keputusan yang lebih baik tentang pengembangan bisnis. Dengan mengetahui aset yang dimiliki dan kondisinya, perusahaan dapat menentukan apakah perlu memperluas atau memodernisasi aset, atau membeli aset baru.


22. Pantau Kebijakan dan Regulasi yang Berkaitan dengan Keuangan Perusahaan



Mengelola keuangan perusahaan yang baik dan sehat tidak hanya melibatkan pengelolaan uang, tetapi juga pemahaman atas kebijakan dan regulasi yang terkait dengan keuangan perusahaan. Penting untuk terus memantau kebijakan dan regulasi yang berkaitan dengan keuangan perusahaan agar dapat memastikan kepatuhan perusahaan terhadap undang-undang dan peraturan yang berlaku dalam bernegara.


Salah satu alasan mengapa penting untuk memantau kebijakan dan regulasi keuangan adalah untuk menghindari risiko kepatuhan. Pelanggaran kebijakan atau regulasi dapat mengakibatkan denda dan biaya hukum, serta mengancam reputasi perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan harus memastikan bahwa mereka memahami peraturan keuangan yang berlaku dan memastikan bahwa mereka selalu mematuhi aturan tersebut.


Selain itu, pemantauan kebijakan dan regulasi juga membantu perusahaan mengoptimalkan pengelolaan keuangan mereka. Dengan memahami aturan dan persyaratan yang diperlukan, perusahaan dapat mempersiapkan dokumen keuangan dan laporan secara tepat waktu, meningkatkan transparansi dan akuntabilitas, dan menghindari biaya dan risiko keuangan yang tidak perlu.


Pemantauan kebijakan dan regulasi juga dapat membantu perusahaan mengantisipasi perubahan yang dapat mempengaruhi keuangan mereka. Setiap perubahan dalam aturan atau peraturan keuangan dapat mempengaruhi pengelolaan keuangan perusahaan, oleh karena itu perusahaan perlu selalu memantau perubahan tersebut dan menyesuaikan diri secepat mungkin.


Terakhir, pemantauan kebijakan dan regulasi dapat membantu perusahaan mengidentifikasi peluang baru yang dapat meningkatkan keuangan mereka. Beberapa peraturan baru atau program insentif dapat membuka peluang baru bagi perusahaan untuk memperoleh pendanaan atau memanfaatkan kesempatan bisnis yang menguntungkan.


Bagi Anda yang ingin mendalami Ilmu Keuangan bisnis dari awal , Anda bisa mengikuti ecourse Ilmu Keuangan . Apa saja yang Anda dapat pelajari di ecourse Basic Finance Ilmu Keuangan ?


Ecourse Jurus Keuangan / Basic Finance Anda akan mempelajari :

  • Finance Mindset

  • Accounting Fundamental

  • Membaca laporan keuangan

  • Analisa Laporan Keuangan Basic

  • Jurus Keuangan Bikin Bisnis Untung Bukan Rugi

  • Jurus Keuangan Bikin Arus Kas Sehat Berlimpah

  • Scale up bisnis anda


23. Gunakan Data dan Analisis Keuangan untuk Membuat Keputusan yang Tepat


Data dan analisis keuangan dapat menjadi sumber daya yang sangat berharga bagi perusahaan dalam membuat keputusan yang tepat. Dalam dunia bisnis yang semakin kompleks, keputusan yang tepat dan cepat dapat membedakan antara kesuksesan dan kegagalan. Penggunaan data dan analisis keuangan dapat membantu perusahaan memahami kondisi pasar, tren bisnis, dan risiko keuangan yang terkait dengan keputusan mereka.


Salah satu manfaat utama dari data dan analisis keuangan adalah membantu perusahaan memperkirakan kinerja keuangan mereka di masa depan. Dengan menganalisis data keuangan yang ada, perusahaan dapat mengidentifikasi tren dan pola yang memengaruhi kinerja keuangan mereka, serta memproyeksikan kinerja keuangan mereka di masa depan. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk membuat keputusan yang tepat terkait pengelolaan keuangan, termasuk investasi, pendanaan, dan strategi bisnis.


Selain itu, data dan analisis keuangan dapat membantu perusahaan mengidentifikasi risiko keuangan yang terkait dengan keputusan mereka. Dalam membuat keputusan bisnis, perusahaan harus mempertimbangkan risiko keuangan yang terkait dengan keputusan mereka, seperti risiko pasar, risiko kredit, dan risiko operasional. Dengan menganalisis data keuangan, perusahaan dapat mengidentifikasi risiko tersebut dan mengambil tindakan untuk mengurangi atau menghindari risiko tersebut.


Penggunaan data dan analisis keuangan juga dapat membantu perusahaan memperoleh pembiayaan yang diperlukan. Pemilik modal atau pemberi pinjaman cenderung mempertimbangkan informasi keuangan yang kuat sebelum membuat keputusan investasi. Dengan memiliki informasi keuangan yang tepat dan relevan, perusahaan dapat membuktikan kinerja keuangannya dan meningkatkan kepercayaan pemegang saham dan pemberi pinjaman.


Terakhir, data dan analisis keuangan juga dapat membantu perusahaan mengidentifikasi peluang bisnis baru. Dalam analisis data keuangan, perusahaan dapat mengidentifikasi tren pasar dan peluang bisnis baru yang mungkin muncul. Dengan memanfaatkan data dan analisis keuangan secara tepat, perusahaan dapat menentukan tindakan yang tepat untuk memanfaatkan peluang tersebut dan meningkatkan kinerja keuangannya.


24. Perkuat Sistem Pengendalian Intern yang Efektif


Sistem pengendalian intern adalah proses yang digunakan oleh perusahaan untuk memastikan bahwa operasi bisnis Anda efektif dan efisien, serta sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku. Sistem pengendalian intern yang kuat dapat membantu perusahaan mengidentifikasi risiko, mencegah kecurangan, meningkatkan akuntabilitas, dan melindungi aset perusahaan.


Oleh karena itu, perusahaan harus memperkuat sistem pengendalian intern Anda untuk memastikan bahwa operasi bisnis Anda berjalan lancar.

Pertama, perusahaan harus memiliki kebijakan dan prosedur yang jelas dan terdokumentasi untuk mengendalikan operasi bisnis .


Kebijakan dan prosedur harus mencakup semua aspek bisnis, termasuk pengelolaan keuangan, pengadaan barang dan jasa, manajemen risiko, dan pengelolaan sumber daya manusia. Dokumentasi tersebut harus dijadikan acuan dalam operasi bisnis sehari-hari, sehingga seluruh karyawan dan manajemen dapat memahami dan mengikuti prosedur yang telah ditetapkan.


Kedua, perusahaan harus memiliki tim yang bertanggung jawab atas pengendalian intern. Tim ini harus terdiri dari personil yang berpengalaman dan terlatih dalam bidang pengendalian intern, serta memiliki otoritas untuk memperkuat dan menegakkan kebijakan dan prosedur pengendalian intern perusahaan. Tim ini harus terlibat dalam seluruh proses bisnis perusahaan, mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan dan pengawasan, serta memastikan bahwa semua proses bisnis berjalan dengan benar dan sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan.


Ketiga, perusahaan harus melakukan evaluasi rutin terhadap sistem pengendalian intern mereka untuk memastikan bahwa sistem tersebut efektif. Evaluasi tersebut dapat meliputi pengujian kebijakan dan prosedur, serta peninjauan dokumen dan transaksi bisnis. Evaluasi tersebut harus dilakukan oleh tim internal atau eksternal yang independen dan terlatih dalam pengendalian intern, untuk memastikan bahwa evaluasi tersebut dilakukan secara objektif dan dapat diandalkan.


Terakhir, perusahaan harus memperkuat budaya integritas dan etika yang kuat. Budaya integritas dan etika yang kuat dapat membantu mencegah kecurangan dan pelanggaran hukum, serta memastikan bahwa seluruh karyawan dan manajemen mengikuti standar etika yang tinggi dalam operasi bisnis. Perusahaan dapat memperkuat budaya integritas dan etika mereka dengan memberikan pelatihan yang tepat, serta memberikan sanksi yang tegas terhadap pelanggaran etika dan hukum.


25. Jangan Ragu untuk Mencari Bantuan Profesional dalam Mengelola Keuangan Perusahaan Anda

Coach Yuszak - Business Finance Expert dalam event Smart Financial Map batch 18


Mengelola keuangan perusahaan adalah salah satu hal yang sangat penting dalam menjalankan bisnis. Dalam melakukan hal ini, banyak aspek yang harus dipertimbangkan, termasuk memahami laporan keuangan, mengatur arus kas, serta merencanakan anggaran untuk memastikan bisnis berjalan dengan baik. Namun, mengelola keuangan perusahaan bukanlah tugas yang mudah, dan bisa menjadi sangat menantang bagi pemilik bisnis.


Oleh karena itu, mencari bantuan profesional dalam mengelola keuangan perusahaan bisa menjadi pilihan yang bijaksana.

Pertama, bantuan profesional dapat membantu Anda memahami laporan keuangan perusahaan Anda. Laporan keuangan perusahaan terdiri dari berbagai jenis laporan, seperti laporan laba rugi, neraca, dan laporan arus kas. Untuk memahami laporan keuangan ini dengan benar, Anda membutuhkan pengetahuan khusus dalam akuntansi dan keuangan.


Dengan bantuan profesional yang terlatih, Anda dapat memahami laporan keuangan perusahaan dengan lebih baik, dan dapat membuat keputusan yang lebih baik berdasarkan informasi yang diberikan. Kedua, bantuan profesional dapat membantu Anda mengatur arus kas perusahaan dengan lebih efektif. Arus kas adalah salah satu aspek terpenting dalam bisnis, karena memastikan keberlangsungan operasi bisnis Anda. Dengan bantuan profesional, Anda dapat mengembangkan rencana arus kas yang teratur, sehingga perusahaan Anda tidak mengalami kesulitan keuangan yang tidak terduga.


Ketiga, bantuan profesional dapat membantu Anda merencanakan anggaran untuk bisnis Anda. Merencanakan anggaran yang tepat adalah kunci untuk menjalankan bisnis yang sukses. Dengan bantuan profesional, Anda dapat mengembangkan rencana anggaran yang tepat untuk bisnis Anda, sehingga Anda dapat mengelola pengeluaran perusahaan dengan lebih baik.


Terakhir, bantuan profesional dapat membantu Anda mengidentifikasi dan mengatasi masalah keuangan yang mungkin timbul dalam bisnis Anda. Dengan pengalaman dan pengetahuan yang luas, profesional dapat membantu Anda mengidentifikasi risiko keuangan, serta memberikan saran tentang cara mengatasi masalah tersebut. Hal ini dapat membantu Anda menghindari masalah keuangan yang lebih besar di masa depan. Booking konsultasi keuangan perusahaan Anda dengan Coach Yuszak / tim Ilmu Keuangan .


Demikianlah 25 langkah penting dalam mengelola keuangan perusahaan. Dengan mengikuti langkah-langkah ini, Anda dapat membantu memastikan keberlangsungan dan keuntungan bisnis Anda dalam jangka panjang. Ingatlah bahwa mengelola keuangan perusahaan tidak hanya masalah matematis semata, tetapi juga keputusan strategis yang tepat. Selamat membangun bisnis Anda , See you at the Top !

2,933 views0 comments

Recent Posts

See All

Comments


bottom of page