Saat ini kasus pandemi varian omicron kembali meningkat diseluruh dunia termasuk Indonesia. Hal ini dapat berdampak pada pelaku usaha karena diterapkannya kembali kebijakan PPKM. Namun sebagai pebisnis yang tangguh, tentunya kita harus memikirkan kemungkinan-kemungkinan terburuk, dan mulai memikirkan langkah langkah untuk meminimalisir terjadinya kerugian bisnis.
Berikut ini adalah beberapa cara untuk bertahan dan meminimalisir terjadinya kerugian bisnis ;
1. Teknologi
Hal pertama tentunya teknologi, teknologi sangatlah penting untuk membantu agar bisnis tetap bertahan, semakin berkembangnya teknologi tentunya kita juga dituntut agar memanfaatkan teknologi tersebut untuk mengembangkas bisnis kita, mulai dari pemasaran sampai dengan penjualan.Percayalah, teknologi akan memungkinkan organisasi bisnis untuk lebih beradaptasi dengan situasi perubahan yang akan terjadi kedepannya. Teknologi dapat membuat organisasi Anda lebih efisien, fleksibel, dan transparan.
2. Otomatiasasi
Otomasi Adalah Hal yang Harus Anda Lakukan. Organisasi harus memprioritaskan kemudahan operasional dalam bisnis ke transformasi digital, seperti otomatisasi pembukuan misalnya, karena terbukti lebih efisien dan optimal. Otomasi juga membantu organisasi meningkatkan produktivitas dan mengurangi risiko kesalahan, dan pada akhirnya membantu mengurangi biaya pengeluaran
Dalam jangka pendek, berinvestasi dalam proses otomasi dapat membantu organisasi Anda beroperasi lebih efisien dengan biaya pengeluaran yang lebih rendah sambil memanfaatkan sumber daya Anda saat ini dengan lebih baik. Dan dalam jangka panjang, Anda bisa mengalokasikan modal lebih besar dari efisiensi sumber daya saat pertumbuhan ekonomi terjadi
Ketika Anda merasa bisnis Anda dalam masa kekacauan ekonomi, Anda mungkin dapat mengalihkan perhatian lebih besar ke proses internal organisasi bisnis.
Artinya, alih-alih mengurangi staf atau layanan, Anda dapat melihat tantangan yang dihadapi organisasi Anda dan mengidentifikasi cara-cara otomatisasi dapat membantu Anda meningkatkan inefisiensi tersebut.
Faktor kuncinya adalah waktu adopsi. Semakin cepat karyawan Anda dapat menerapkan dan mengadopsi otomatisasi dalam kegiatan kerja sehari-hari mereka, semakin cepat Anda akan melihat nilai ekonomis dari otomatisasi.
3. Mitigasi Resiko dan Pengurangan Biaya
Dan terakhir adalah mitigasi resiko serta pengurangan biaya.
proses bisnis harus beroperasi pada kondisi terbaik dan maksimal saat masa tren penurunan pasar dan resesi. Karena waktu tersebut adalah penentu bisnis Anda bisa bertahan atau tidak menghadapi cobaan pasar.
Seperti yang kami katakan diatas, otomasi mempercepat proses dan mengurangi kesalahan manusia sekaligus memastikan bahwa semua proses bisnis beroperasi seperti yang diharapkan, hal ini juga termasuk dalam mitigasi risiko yang sangat relevan terutama pada masa penurunan pemintaan pasar.
Semua bisnis menghadapi risiko. Seiring dengan operasi mereka sehari-hari, perusahaan dapat lebih baik dari pesaing berdasarkan kemampuan mereka untuk mengelola dan menangani risiko.
Strategi mitigasi risiko merujuk pada berbagai metode dalam menangani risiko bisnis. Menyingkirkan risiko sama sekali bukan solusi yang layak, tetapi dengan mengukur risiko, Anda dapat memutuskan bagaimana menangani setiap jenis risiko secara optimal.
Menggunakan teknologi untuk menangani tugas yang memakan waktu dan rawan kesalahan akan mengurangi biaya secara keseluruhan. Seperti disebutkan di atas, otomatisasi meningkatkan produktivitas dan mengurangi risiko yang, sebagai akibatnya, mengurangi biaya dalam suatu organisasi.
Otomatisasi tidak hanya membuat segalanya lebih mudah bagi karyawan, tetapi juga membantu mengurangi biaya dalam proses bisnis. Hal ini memungkinkan organisasi untuk membebaskan sumber daya manusia untuk mengatasi pekerjaan yang lebih menantang yang diperlukan selama masa-masa sulit.
Ilmukeuangan.com akan membahas lebih lengkap tentang rahasia mengelola keluangan UMKM di E-course Jurus keuangan. Dapatkan harga khusus hari ini.
Comments