top of page
Writer's pictureIlmu Keuangan

Cara Atasi Neraca Saldo Tidak Balance?



Seperti yang kita tahu, neraca saldo harus seimbang (balance), di mana saldo akun pada sisi debit (aktiva) jumlahnya harus sama dengan saldo akun di sisi kredit (pasiva). Jika neraca saldo tidak balance, artinya terdapat kesalahan pencatatan. Lalu apasih biasanya yang menyebabkan neraca saldo tidak seimbang ?


1. Saldo awal sudah tidak seimbang

Saldo awal menjadi hal penting penyebab seimbang atau tidaknya neraca saldo. Jika dari awal saja saldonya sudah salah, maka bisa di pastikan neraca saldo tidak bisa seimbang.Maka dari itu perlu dilakukan pengecekan jumlah saldo awal.


Cara mengeceknya cukup mudah, yaitu dengan menjumlahkan seluruh aset yang dimiliki kemudian di bandingkan dengan semua jumlah kewajiban ditambah modal, jika hasilnya sudah seimbang maka Anda bisa melanjutkannya.


2. Kesalahan menyusun neraca saldo

Kesalahan yang dimaksud di sini seperti, salah dalam menjumlahkan saldo, salah menulis angka, atau salah mencatat akun di debit dan kredit (tertukar). Solusinya adalah dengan lebih teliti dalam penulisan nominal transaksi, jika perlu cek kembali agar yakin kalau semuanya sudah benar.


3. Salah menjumlahkan

Tipe kesalahan yang kedua adalah salah dalam menghitung perkiraan. Sebelum membuat neraca saldo yang tetap, benar, dan fix, maka jumlah yang ada di neraca adalah jumlah perkiraan.


4. Salah dalam pencatatan jurnal

Kesalahan kedua adalah salah dalam melakukan pencatatan jurnal. Contohnya Anda mencatat jumlah pada debit sebesar Rp75.000 dan kreditnya sebesar Rp85.000, maka akan terjadi selisih Rp10.000 yang bisa menyebabkan neraca saldo tidak seimbang. Cara mengatasinya adalah dengan mengecek kembali setiap penulisan bilangan.


5. Salah posting pada buku besar

Kesalahan yang mungkin dan sering terjadi jika saldo neraca tidak seimbang yakni salah saat mem-posting akun di buku besar. Misalnya, seharusnya akun tersebut masuk ke dalam kelompok akun aktiva di buku besar tetapi saat posting dimasukan ke dalam kelompok pasiva (misal: piutang ke utang, atau sebaliknya). Kesalahan ini bisa diatasi dengan mencocokkan kembali setiap transaksi yang terjadi setelah ditulis pada buku besar.


Hayo yuk mulai sekarang asah pola pikirmu supaya impian menjadi pebisnis sukses bisa tercapai. Nah buat kalian yang masih bingung dalam pengelolaan keuangan dan basic keuangan, ilmu keuangan menyediakan E-Course Basic Finance yang akan membantu kamu belajar membaca dan memahami laporan keuanganmu. Yuk daftar sekarang !!!





113 views0 comments

Comments


bottom of page