Arus kas perusahaan lebih sekedar dari pencatatan melainkan menjadi tolak ukur untuk menilai kemampuan suatu perusahaan. Oleh sebab itu, arus kas perusahaan harus dikontrol dengan baik. Memang benar jika setiap perusahaan memiliki tips atau cara untuk mengelola keuangan termasuk juga untuk mengontrol arus kas.
Bahkan ada cara-cara tertentu yang dipilih oleh perusahaan untuk memudahkan menulis dan memahami laporan keuangan. Laporan keuangan termasuk didalamnya arus kas perusahaan harus sistematis, efektif, mudah dikerjakan serta menyajikan kinerja keuangan perusahaan secara detail serta akurat. Oleh sebab itu, kontrol arus kas harus dilakukan dengan baik bahkan setiap hari. Jika tidak, maka pengelolaan keuangan perusahaan bisa tidak stabil karena laporang yang tidak sehat. Ada banyak tujuan kenapa arus kas harus terkontrol dengan baik. Salah satunya adalah menghindari hal yang tidak diinginkan.
Untuk bisa mengontrol arus kas secara efektif, sistem standar prosedur keuangan (SOP) yang efektif dan efisien juga harus diberlakukan. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengontrol arus kas perusahaan Anda.
Berikut adalah cara yang paling lazim digunakan oleh banyak perusahaan. Anda bisa mencontoh salah satunya.
1. Voucher
Sistem voucher sudah sangat akrab ditelinga para pelaku bisnis untuk mengelola dan mengontrol arus kas. Voucher bisa diberlakukan untuk setiap transaksi baik penerimaan maupun pengeluaran kas perusahaan. Voucher memiliki fungsi yang bisa dijadikan alat kontrol untuk bisa mengontrol setiap transaksi secara efisien dan efektif. Sedangkan otoritasnya dilakukan oleh mereka yang memiliki wewenang manajemen untuk menyetujui atau menolak transaksi yang perusahaan lakukan.
2. Rekening Bank
Selain voucher, pelaku bisnis juga bisa menggunakan cara yang kedua yakni rekening bank. Rekening bank bisa digunakan untuk setiap transaksi yang terjadi di perusahaan. Bank juga melakukan beberapa sistem tertentu yang bertujuan menjaga rahasia dan keamanan kas suatu perusahaan. Melalui cara ini, kas usaha yang dimiliki oleh perusahaan akan terjamin. Pihak bank sendiri akan secara rutin memberikan laporan untuk tiap bulannya baik itu mutasi transaksi atau lainnya yang berhubungan dengan laporan rekening Koran. Laporan rekening Koran digunakan juga sebagai alat kontrol internal. Laporan rekening Koran bisa diambil tiap bulan atau bahkan kapan saja.
3. Petty Cash
Alokasi pembentukan Petty Cash atau dana kas kecil juga bisa dilakukan bagi perusahaan untuk mengontrol pengeluaran kas yang bernilai kecil tetapi selalu atau rutin terjadi untuk tiap harinya. Dana kas kecil atau Petty Cash ini ditentukan oleh perusahaan guna mengetahui besaran batasan maksimal dana yang harus perusahaan keluarkan. Taksiran Petty Cash juga ditentukan oleh perusahaan karena perusahaanlah yang mengetahui seberapa besar pengeluaran rutin yang terjadi.
Cara-cara diatas yang sudah dibahas diatas sudah sering digunakan karena keefektifannya untuk mengontrol arus kas. Tentu, bagi pelaku bisnis bisa menerapkan salah satunya yang dipandang paling layak dan mudah dijalankan untuk bisnisnya mengingat tidak semuanya bisa diterapkan sekaligus dengan metode yang sama. Lihat saja metode mana yang paling memungkinkan untuk perusahaan lakukan. Selain itu, bisa juga dengan penyederhanaan sehingga hasilnya lebih maksimal.
3 hal diatas memang sudah menjadi alat control kas suatu perusahaan yang terbukti berhasil. Jika perusahaan Anda ingin mengontrol arus kas lebih baik lagi, cobalah cara diatas. Tetap ikuti ilmu keuangan ( ilmukeuangan.com ) untuk mendapatkan informasi informasi keuangan lainnya.
Comments