Bagi Anda yang berkecimpung di dunia entrepreneur, apakah pernah mendengar istilah prive? Prive adalah salah satu istilah yang sayangnya masih cukup awam bagi sebagian kalangan pengusaha. Padahal, istilah prive ini akan sering Anda jumpai pada laporan keuangan banyak perusahaan.
Prive adalah penarikan modal baik dana maupun aset yang dilakukan oleh owner maupun investor untuk kebutuhan pribadi. Pemilik atau investor tersebut bebas menarik modal yang senilai dengan modal awal tersebut, tentunya keadaan ini dapat berimbas pada jalannya perusahaan. Dalam dunia bisnis, investor memang dikenal memberikan sejumlah dana, aset maupun saham di sebuah perusahaan dan produk yang diinvestasikan tersebut bisa ditarik kembali. Hal inilah yang dinamakan prive. Namun, walaupun bisa ditarik oleh pemilik dan investor, tentu harus melalui prosedur tertentu. Tidak semudah membalikkan telapak tangan.
Prive harus melalui persetujuan komisaris, jika dewan komisaris menyetujui, maka dana atau aset dapat dipakai oleh investor secara pribadi. Prive tergolong pada kolom saldo debit pada pembukuan perusahaan. Meski akan berpengaruh pada ekuitas perusahaan, prive tetap merupakan hak dari owner maupun investor tersebut.
Seperti yang diketahui, karena prive akan berpengaruh pada keadaan perusahaan, baiknya hal ini dikelola dengan bijak. Berikut tips yang bisa dilakukan:
1. Menyiapkan Dana Cadangan
Tips pertama mengelola prive adalah menyiapkan dana cadangan yang bisa digunakan untuk keperluan tidak terduga ataupun mendesak. Laba yang ditahan dapat berfungsi sebagai dana cadangan bagi perusahaan. Dana cadangan memang tidak termasuk kelompok prive namun, bisa menjadi backup saat ada penarikan oleh investor.
2. Batasan Prive
Untuk para pemilik dan investor bisnis, Anda disarankan untuk memiliki batasan prive. Sebaiknya tidak melebihi dari 50% modal awal.
3. Kurang dari Laba yang Diterima
Tips berikutnya adalah untuk menghindari permasalahan keuangan perusahaan, sebaiknya dibuat aturan penarikan harus di bawah atau kurang dari laba yang diterima. Pengurangan harga jual dengan harga pokok penjualan menghasilkan sebuah laba, dan laba inilah yang kemudian diperhatikan dan dijadikan batasan agar penarikan modal maupun aset tidak kurang dari nominal tersebut.
4. Dana Dipilah
Sebagaimana kita dituntut untuk profesional, tidak mencampurkan urusan perusahaan dengan urusan pribadi, begitu pula lah tips mengelola prive berikutnya. Sangat disarankan untuk memisahkan dana pribadi dengan perusahaan. Hindari melakukan prive hanya untuk memenuhi gaya hidup pribadi ataupun menggunakannya secara berlebihan.
5. Lakukan Evaluasi
Langkah pengelolaan prive yang terakhir adalah dengan melakukan evaluasi. Lakukan evaluasi rutin untuk mengetahui kondisi perusahaan. Hal ini dilakukan untuk pemantauan saldo debit juga keuangan perusahaan dapat tetap sehat dan seimbang.
Prive adalah proses penarikan dana yang dilakukan oleh owner atau investor untuk kepentingan pribadi mereka. Pengelolaan prive harus dilakukan oleh perusahaan agar penarikan modal yang dilakukan owner atau investor tidak membawa dampak buruk pada perusahaan. Dengan informasi dan tips di atas, semoga dapat membantu pengelolaan khususnya bidang keuangan baik bagi manajemen di perusahaan juga bagi para owner juga investor.
Ilmukeuangan.com akan membahas lebih lengkap tentang rahasia mengelola keluangan UMKM di E-course Jurus keuangan.
Dapatkan harga khusus hari ini.
Comments