top of page
Writer's pictureIlmu Keuangan

Pengelolaan Keuangan dalam Bisnis Pengelolaan Event


Pengantar Bisnis Pengelolaan Event

Pengelolaan keuangan dalam bisnis pengelolaan event itu penting banget buat memastikan acara bisa berjalan lancar tanpa kekurangan dana atau anggaran yang meleset. Dalam bisnis pengelolaan event, kita berperan sebagai penyelenggara yang mengatur segala kebutuhan acara dari awal hingga selesai. Acara-acara yang diurus juga beragam, mulai dari pesta ulang tahun, pernikahan, konser, seminar, sampai acara perusahaan.


Event organizer (EO) perlu paham apa yang dibutuhkan klien, mengelola dana, dan pastinya membuat acara berjalan lancar sesuai harapan. Bisnis pengelolaan event ini sangat bergantung pada perencanaan yang matang dan pengelolaan dana yang ketat. Karena banyak kebutuhan yang muncul, seperti menyewa tempat, dekorasi, katering, hiburan, dan transportasi, EO harus pintar-pintar mengatur anggaran biar semua kebutuhan bisa terpenuhi dengan dana yang ada.


Salah satu tantangan besar di bisnis ini adalah menjaga keseimbangan antara kualitas dan anggaran. Pastinya, semua klien ingin acaranya berjalan sempurna, tapi juga dengan biaya yang masuk akal. Di sini, kemampuan kita dalam negosiasi dan mencari supplier yang terjangkau jadi penting banget. Semakin bisa menekan pengeluaran tanpa mengurangi kualitas, semakin baik juga margin keuntungan yang bisa diraih.


Pengelolaan dana dalam bisnis pengelolaan event ini meliputi beberapa hal, seperti membuat anggaran awal, memonitor pengeluaran selama persiapan acara, dan memastikan tidak ada anggaran yang bocor atau terbuang sia-sia. Selain itu, EO juga perlu menyiapkan dana cadangan untuk mengantisipasi hal-hal yang tak terduga, seperti cuaca buruk atau perubahan permintaan klien di menit-menit terakhir.


Pentingnya perencanaan dan pemantauan keuangan ini nggak hanya untuk acara yang sukses, tapi juga untuk menjaga bisnis EO tetap berjalan. Jika anggaran terus-terusan meleset, bisa-bisa keuntungan yang didapat malah sangat sedikit, atau bahkan rugi. Jadi, EO yang sukses biasanya punya tim keuangan atau setidaknya punya keterampilan dasar dalam akuntansi dan budgeting.


Secara keseluruhan, pengelolaan keuangan dalam bisnis event ini adalah soal menjaga keseimbangan—bagaimana memastikan klien puas tanpa harus mengeluarkan biaya berlebihan. Kemampuan mengelola anggaran, bernegosiasi dengan vendor, dan menghadapi situasi tak terduga adalah keterampilan utama yang harus dikuasai oleh EO. Dengan pengelolaan keuangan yang baik, bisnis pengelolaan event bisa terus berkembang dan mendapatkan kepercayaan dari banyak klien.


Tantangan Keuangan dalam Pengelolaan Event

Pengelolaan keuangan dalam bisnis event punya tantangan tersendiri, terutama karena sifat bisnis event yang dinamis dan seringkali tak terduga. Tantangan ini bisa datang dari berbagai sisi, mulai dari perencanaan anggaran yang tepat, menjaga arus kas tetap sehat, hingga menghadapi biaya-biaya yang tiba-tiba muncul. Mari kita bahas satu per satu secara sederhana.


Pertama, perencanaan anggaran. Dalam bisnis event, menetapkan anggaran yang realistis itu sangat penting, namun seringkali sulit. Kadang, kebutuhan mendadak seperti dekorasi tambahan atau alat-alat teknis yang harus segera disiapkan bisa membuat anggaran awal meleset. Akibatnya, biaya total bisa lebih besar dari perkiraan, sehingga perusahaan event harus pintar-pintar membuat anggaran yang fleksibel tapi tetap realistis.


Kedua, menjaga arus kas. Arus kas ini ibarat darahnya bisnis event. Sering kali, pembayaran dari klien tidak langsung cair, tapi bisnis harus tetap beroperasi. Misalnya, biaya untuk membayar vendor atau membayar tenaga kerja seringkali harus dikeluarkan di awal, sementara pembayaran dari klien baru diterima di akhir event atau bahkan setelah beberapa waktu. Hal ini bisa menekan arus kas dan menyebabkan perusahaan harus mencari solusi pembiayaan jangka pendek.


Ketiga, tantangan lainnya adalah mengelola biaya tak terduga. Dalam dunia event, ada banyak hal yang tidak bisa diprediksi. Misalnya, perubahan cuaca yang membuat event outdoor terpaksa pindah ke indoor, sehingga memerlukan biaya tambahan untuk sewa tempat baru. Biaya-biaya seperti ini sulit dihindari dan sering kali datang tiba-tiba, sehingga penting bagi perusahaan event untuk menyisihkan dana cadangan atau asuransi untuk menutup kemungkinan biaya tak terduga.


Keempat, risiko penundaan atau pembatalan event juga merupakan tantangan besar. Situasi tak terduga seperti pandemi atau bencana alam bisa memaksa event dibatalkan atau ditunda. Jika hal ini terjadi, perusahaan bisa kehilangan pendapatan besar, dan uang yang sudah dikeluarkan tidak bisa dikembalikan. Oleh karena itu, banyak perusahaan event mulai mempertimbangkan kontrak yang lebih fleksibel, sehingga ada klausul untuk melindungi kedua belah pihak jika event harus ditunda atau dibatalkan.


Terakhir, pengelolaan keuangan dalam event juga harus menghadapi persaingan ketat. Persaingan membuat bisnis harus menawarkan harga yang menarik, tetapi tetap mampu memberi layanan yang baik. Hal ini membutuhkan strategi pengelolaan biaya yang efisien agar tetap bisa memberi keuntungan walaupun dengan anggaran yang ketat.


Dengan menghadapi tantangan ini, bisnis event perlu kemampuan pengelolaan keuangan yang cermat dan strategi yang tepat. Hal-hal seperti perencanaan anggaran yang fleksibel, arus kas yang lancar, dan cadangan dana untuk biaya tak terduga akan sangat membantu menghadapi berbagai tantangan dalam bisnis ini.


Mengelola Arus Kas di Pengelolaan Event

Mengelola arus kas adalah bagian penting dalam bisnis pengelolaan event. Arus kas, atau cash flow, mengacu pada keluar-masuknya uang dalam bisnis, dan ini penting untuk menjaga agar kegiatan operasional bisa berjalan lancar tanpa kekurangan dana. Di bisnis event, mengelola arus kas bisa sedikit rumit karena pemasukan dan pengeluaran sering tidak terjadi pada waktu yang bersamaan. Misalnya, pembayaran dari klien mungkin baru diterima setelah acara selesai, sementara biaya operasional seperti tempat, dekorasi, dan gaji staf harus dibayarkan di awal.


Untuk menjaga arus kas yang stabil, langkah pertama adalah memahami dan mencatat setiap sumber pemasukan serta biaya yang mungkin muncul selama persiapan hingga akhir event. Pendapatan dalam bisnis event bisa berasal dari berbagai sumber, seperti biaya yang dibayarkan klien, sponsor, atau penjualan tiket. Di sisi lain, pengeluaran mencakup sewa tempat, biaya dekorasi, gaji tenaga kerja, promosi, dan berbagai kebutuhan lainnya.


Cara yang efektif untuk mengelola arus kas dalam bisnis event adalah dengan membuat anggaran yang terperinci. Dalam anggaran ini, perkirakan biaya yang akan keluar dan pemasukan yang diharapkan. Idealnya, buat juga proyeksi arus kas bulanan agar bisa melihat dengan jelas kapan dana akan masuk dan kapan harus dikeluarkan. Ini akan membantu memprediksi kapan bisnis akan memiliki cukup uang atau kapan bisa saja mengalami kekurangan.


Selain itu, upayakan untuk meminta pembayaran muka dari klien. Dengan adanya pembayaran di awal, dana bisa digunakan untuk menutupi biaya operasional tanpa perlu mencari pinjaman. Menawarkan skema pembayaran bertahap juga bisa menjadi pilihan yang menarik bagi klien sekaligus menjaga arus kas tetap stabil.


Mengatur kredit dan negosiasi pembayaran dengan pemasok juga penting. Jika pemasok atau vendor bisa memberi tenggat waktu pembayaran, bisnis event akan memiliki waktu lebih panjang untuk menutupi biaya tanpa mengorbankan arus kas. Manfaatkan juga teknologi keuangan seperti software manajemen arus kas yang bisa membantu mencatat dan mengontrol pemasukan serta pengeluaran secara real-time.


Sebagai tambahan, penting untuk menyisihkan dana cadangan sebagai antisipasi terhadap biaya tak terduga. Dalam dunia event, selalu ada kemungkinan perubahan mendadak yang memerlukan biaya ekstra, seperti pengeluaran tambahan untuk keamanan atau penyesuaian teknis di lapangan. Dana cadangan akan berfungsi sebagai “pengaman” sehingga operasional tetap berjalan lancar meskipun ada perubahan.


Intinya, mengelola arus kas di bisnis pengelolaan event membutuhkan perencanaan matang, proyeksi yang realistis, dan strategi pembayaran yang fleksibel. Dengan pendekatan ini, bisnis event akan lebih siap menghadapi tantangan arus kas dan memastikan bahwa acara bisa berlangsung sukses tanpa hambatan keuangan.


Menyusun Anggaran untuk Pengelolaan Event

Pengelolaan keuangan dalam bisnis event penting banget buat memastikan acara berjalan lancar dan tetap dalam anggaran. Menyusun anggaran yang baik adalah langkah pertama untuk memastikan semua kebutuhan event tercakup, sekaligus menjaga keuangan tetap sehat. Anggaran ini jadi panduan utama supaya kita bisa mengalokasikan dana dengan tepat dan menghindari pengeluaran yang berlebihan.


Pertama-tama, kita harus tahu dulu apa saja yang perlu dibeli atau dibayar buat acara tersebut. Mulailah dengan membuat daftar kebutuhan, seperti lokasi, dekorasi, hiburan, konsumsi, hingga biaya promosi. Semua komponen ini punya kisaran harga yang berbeda-beda, jadi penting untuk mencari tahu berapa harga pasarannya. Dengan begitu, kita bisa memperkirakan biaya total yang dibutuhkan secara lebih akurat. Riset ini bisa dilakukan dengan menghubungi vendor-vendor atau menggunakan referensi dari acara sebelumnya.


Setelah itu, langkah selanjutnya adalah menentukan prioritas. Prioritas ini membantu kita memutuskan bagian mana yang harus diutamakan kalau ada kendala anggaran. Misalnya, kalau anggaran terbatas, kita bisa menyesuaikan dekorasi atau mencari hiburan yang lebih terjangkau, tapi tetap menjaga kualitas acara. Menentukan prioritas juga bisa membantu kita membagi anggaran dengan lebih fleksibel, apalagi kalau ada kebutuhan mendesak yang muncul tiba-tiba.


Jangan lupa, selalu sisihkan dana darurat di dalam anggaran. Dana darurat ini penting karena kadang ada pengeluaran tak terduga saat persiapan atau di hari acara. Misalnya, harga bahan atau jasa tiba-tiba naik, atau ada kerusakan teknis yang perlu segera diperbaiki. Dengan adanya dana darurat, kita lebih siap menghadapi hal-hal tak terduga ini tanpa perlu panik atau memotong pos lain yang sudah dianggarkan.


Selain itu, dalam menyusun anggaran, kita juga perlu memantau setiap pengeluaran selama proses persiapan hingga acara selesai. Catat semua biaya yang dikeluarkan, mulai dari yang kecil hingga besar, supaya bisa dievaluasi di akhir. Dengan begitu, kita tahu apakah anggaran sudah sesuai rencana atau malah melebihi target. Kalau ada yang berlebihan, kita bisa belajar untuk lebih hemat di acara berikutnya.


Satu hal penting lainnya adalah melibatkan tim atau pihak terkait dalam penyusunan anggaran. Dengan bekerja sama, kita bisa mendapatkan masukan yang lebih luas dan melihat kebutuhan event dari sudut pandang yang berbeda. Pihak-pihak yang terlibat juga jadi lebih paham tentang keterbatasan anggaran, sehingga bisa membantu menyesuaikan kebutuhan mereka.


Intinya, menyusun anggaran dalam pengelolaan event itu bukan sekadar hitung-hitungan angka, tapi strategi buat mengatur keuangan dengan bijak supaya acara berjalan sukses dan efisien.


Strategi Pembiayaan untuk Pengelolaan Event

Dalam bisnis event, pengelolaan keuangan yang tepat sangat penting agar acara berjalan lancar dan sukses. Biasanya, penyelenggara event perlu menyiapkan anggaran yang cukup besar, mulai dari biaya tempat, peralatan, tenaga kerja, hingga pemasaran. Oleh karena itu, strategi pembiayaan yang baik dapat membantu menjaga kelancaran proses ini dan memastikan setiap kebutuhan bisa terpenuhi tanpa kendala.


1. Pembiayaan Mandiri

Pembiayaan mandiri adalah ketika penyelenggara atau tim menggunakan dana pribadi atau dana perusahaan yang sudah dimiliki untuk membiayai event. Ini biasanya dilakukan oleh perusahaan yang punya anggaran khusus untuk marketing atau event promosi. Dengan menggunakan dana sendiri, kontrol atas keuangan lebih mudah karena tidak perlu melibatkan pihak luar. Namun, strategi ini punya risiko karena bisa menguras kas perusahaan jika anggaran tak dikelola dengan baik.


2. Sponsorship

Sponsorship adalah salah satu strategi paling umum dalam pembiayaan event. Dalam hal ini, penyelenggara mencari perusahaan atau pihak yang bersedia menjadi sponsor dengan imbalan promosi selama acara berlangsung. Contoh promosi yang bisa diberikan adalah logo sponsor pada materi promosi, booth khusus, atau slot waktu untuk memperkenalkan produk mereka di acara tersebut. Kerja sama dengan sponsor ini membantu menutupi sebagian besar biaya acara, sehingga beban finansial bagi penyelenggara jadi lebih ringan.


3. Penjualan Tiket

Jika event yang diselenggarakan bersifat komersial, seperti konser, festival, atau seminar, penjualan tiket bisa menjadi sumber pembiayaan utama. Dari penjualan tiket, penyelenggara dapat memperoleh dana yang langsung digunakan untuk menutup biaya event. Namun, strategi ini memerlukan perencanaan pemasaran yang matang agar tiket terjual sesuai target. Dengan promosi yang efektif, penyelenggara bisa mendapatkan dana yang cukup bahkan sebelum event dimulai.


4. Crowdfunding

Crowdfunding atau pendanaan bersama adalah strategi yang kini semakin populer untuk membiayai event. Melalui platform online, penyelenggara bisa mengajak masyarakat berkontribusi untuk mendanai acara dengan imbalan tertentu, misalnya akses khusus atau merchandise eksklusif. Crowdfunding cocok untuk event dengan target pasar yang spesifik dan bisa menarik minat masyarakat. Namun, strategi ini memerlukan kampanye yang menarik dan jelas agar bisa mengumpulkan dana sesuai target.


5. Pinjaman Bank atau Pembiayaan Lain

Jika dana yang diperlukan cukup besar dan tidak bisa ditutupi oleh opsi-opsi di atas, mengambil pinjaman bisa menjadi pilihan. Banyak bank atau lembaga pembiayaan yang menawarkan pinjaman untuk bisnis, termasuk untuk event. Pinjaman ini memungkinkan penyelenggara untuk mendapatkan dana yang dibutuhkan, namun harus siap dengan kewajiban mengembalikan beserta bunga. Perlu diperhatikan agar perencanaan keuangan matang supaya cicilan pinjaman tidak membebani setelah event berakhir.


6. Kerja Sama dengan Vendor

Beberapa vendor, seperti penyedia alat atau penyedia tempat, mungkin bersedia menjalin kerja sama dengan skema pembayaran di akhir acara atau pembayaran bertahap. Ini adalah strategi yang bagus untuk menurunkan beban finansial di awal dan memungkinkan penyelenggara mengalokasikan anggaran pada kebutuhan prioritas. Kerja sama ini biasanya membutuhkan perjanjian kontrak yang jelas agar kedua pihak merasa nyaman.


Setiap strategi pembiayaan memiliki kelebihan dan kekurangannya. Penting bagi penyelenggara untuk mengevaluasi kebutuhan event, besaran dana, dan risiko yang mungkin timbul. Dengan strategi yang tepat, pembiayaan untuk event bisa lebih efektif, dan acara yang direncanakan dapat berjalan sukses tanpa masalah keuangan.


Pajak dan Regulasi dalam Pengelolaan Event

Dalam dunia bisnis event, pengelolaan keuangan bukan hanya soal untung-rugi. Ada satu aspek yang nggak boleh diabaikan, yaitu pajak dan regulasi. Pajak dan aturan pemerintah penting banget karena kalau nggak dipenuhi, bisnis event bisa kena sanksi, bahkan bisa sampai dilarang beroperasi. Untuk menghindari masalah ini, yuk kita bahas pajak dan regulasi dalam pengelolaan event secara sederhana.


1. Pajak Penghasilan dan PPN 

Di bisnis event, pendapatan yang kita dapat, baik dari tiket, sponsorship, atau jasa lainnya, umumnya dikenakan pajak penghasilan. Nah, pajak ini dibayar berdasarkan penghasilan bersih yang kita terima setelah dikurangi biaya-biaya. Selain itu, ada juga Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang biasanya dikenakan pada layanan atau produk yang kita jual. Kalau kita mengadakan konser, misalnya, tiket yang dijual bisa dikenakan PPN, jadi kita perlu menghitung dan menyisihkan untuk bayar pajaknya.


2. Pajak Hiburan 

Nah, khusus buat acara hiburan, ada pajak hiburan yang tarifnya bisa bervariasi, tergantung peraturan daerah. Pajak hiburan ini sering dikenakan di acara-acara seperti konser, festival musik, dan sejenisnya. Buat yang nggak terbiasa, pajak ini kadang bikin kaget karena jumlahnya bisa cukup besar. Makanya, penting untuk memasukkan perhitungan pajak hiburan ke dalam anggaran supaya nggak boncos atau defisit.


3. Izin dan Regulasi Acara 

Selain pajak, setiap event perlu izin. Izin ini mencakup izin keramaian dari kepolisian, izin tempat dari pemilik lokasi, dan kadang izin dari pemerintah daerah. Ada juga aturan keselamatan, seperti harus menyediakan jalur evakuasi dan alat pemadam kebakaran. Izin dan peraturan ini penting banget untuk melindungi keamanan peserta dan memastikan acara berjalan lancar tanpa hambatan hukum.


4. Pengelolaan Dokumen 

Mengurus pajak dan izin itu membutuhkan banyak dokumen. Jadi, pastikan semua dokumen, mulai dari faktur, laporan pengeluaran, sampai bukti bayar pajak tersimpan rapi. Dokumen ini nantinya dibutuhkan sebagai bukti kalau kita sudah taat pajak dan mengikuti aturan. Selain itu, catatan keuangan yang jelas juga membantu kita dalam proses audit jika sewaktu-waktu ada pemeriksaan dari pihak berwenang.


5. Mengandalkan Tenaga Profesional 

Karena aturan pajak dan izin ini bisa rumit, kita bisa mempertimbangkan untuk menggunakan jasa konsultan pajak atau penasihat hukum. Mereka bisa membantu memastikan kita nggak ada yang terlewat. Konsultan pajak, misalnya, bisa bantu menghitung pajak secara akurat, sementara penasihat hukum bisa bantu urus izin dan tahu aturan mana yang perlu dipatuhi.


Dengan memperhatikan pajak dan regulasi dalam bisnis event, kita bukan hanya menjalankan usaha dengan lebih aman, tapi juga menjaga reputasi bisnis kita di mata klien dan peserta. Jadi, selalu pastikan urusan pajak dan izin ini diurus dengan benar agar bisnis event bisa terus berjalan tanpa masalah.


Pengelolaan Biaya Operasional

Dalam bisnis event, pengelolaan biaya operasional itu penting banget buat memastikan acara sukses tanpa bikin budget jebol. Biaya operasional di sini maksudnya semua pengeluaran yang perlu dikeluarkan selama persiapan dan pelaksanaan acara. Contohnya, biaya sewa tempat, dekorasi, peralatan, listrik, konsumsi, hingga gaji tim yang terlibat. Supaya semuanya terkontrol dan bisnis bisa dapat untung, pengeluaran ini harus dikelola dengan baik.


Pertama, bikin anggaran detail. Di awal, rencanakan dulu semua hal yang bakal jadi pengeluaran. Bikin daftar semua kebutuhan, lalu kasih perkiraan biaya buat tiap item. Ini bakal bantu kamu tahu berapa total biaya yang perlu disiapkan. Kalau anggaran udah dibuat, kamu bisa lebih gampang memantau dan ngecek apakah pengeluaran beneran sesuai rencana atau malah melenceng.


Setelah bikin anggaran, penting juga untuk menentukan prioritas pengeluaran. Fokuskan biaya pada hal-hal yang benar-benar bikin acara jadi menarik dan berkualitas. Misalnya, kalau acara musik, fokus utama pastinya pada penyediaan sound system yang keren atau panggung yang memadai. Sementara itu, hal-hal kecil lainnya bisa disesuaikan supaya tetap dalam budget tapi nggak mengurangi kualitas.


Selanjutnya, cari vendor atau penyedia layanan yang bisa kasih harga bersaing tanpa mengorbankan kualitas. Bandingkan beberapa pilihan vendor dan negosiasikan harga terbaik. Biasanya, vendor juga menyediakan paket harga khusus buat event organizer yang sering langganan, jadi manfaatkan kesempatan ini buat dapet harga lebih murah.


Selain itu, perhatikan juga biaya tak terduga yang mungkin muncul. Sering kali ada pengeluaran tambahan yang nggak masuk di rencana awal, seperti perubahan cuaca yang memerlukan tenda tambahan atau biaya transportasi dadakan. Untuk antisipasi ini, alokasikan dana cadangan sekitar 10-15% dari total anggaran. Ini bakal bikin kamu lebih siap kalau ada hal-hal di luar prediksi.


Di akhir acara, lakukan evaluasi. Cek dan bandingkan antara anggaran awal dengan pengeluaran yang beneran dikeluarkan. Dengan begitu, kamu bisa lihat mana aja yang sesuai rencana dan mana yang bisa dihemat di event berikutnya. Evaluasi ini juga bisa kasih kamu gambaran buat memperbaiki pengelolaan biaya operasional di masa depan.


Intinya, pengelolaan biaya operasional di bisnis event ini adalah tentang menjaga keseimbangan antara biaya dan kualitas. Dengan perencanaan yang tepat, negosiasi yang bagus, dan evaluasi setelah acara, kamu bisa membuat event yang keren tanpa bikin anggaran jebol.


Studi Kasus Keuangan Bisnis Pengelolaan Event

Dalam bisnis pengelolaan event, mengatur keuangan dengan baik adalah kunci utama agar usaha bisa berjalan lancar dan tetap untung. Pengelolaan keuangan di bisnis ini tidak hanya soal menghitung untung-rugi, tapi juga bagaimana mengatur arus kas, mengawasi pengeluaran, hingga memastikan ada dana cadangan untuk kejadian yang tidak terduga.


Mari kita lihat contoh studi kasus dari sebuah perusahaan pengelola event, EventMax, yang mengurus berbagai acara mulai dari seminar, konser, hingga pesta pernikahan besar. Salah satu proyek yang mereka tangani adalah acara konser musik besar yang dihadiri ribuan orang. Dari sini, kita bisa melihat bagaimana keuangan dikelola dalam bisnis pengelolaan event, mulai dari perencanaan anggaran hingga evaluasi.


1. Menyusun Anggaran Awal


Sebelum acara dimulai, EventMax harus menyusun anggaran yang rinci untuk berbagai kebutuhan, seperti sewa tempat, peralatan panggung, honor artis, hingga biaya keamanan. Dalam kasus ini, EventMax mengalokasikan sekitar 70% anggarannya untuk tiga hal utama: artis, tempat, dan pemasaran. Sisanya, 30%, dialokasikan untuk keperluan teknis, konsumsi, dan tim operasional.


2. Mengelola Arus Kas


Pada tahap ini, EventMax harus memastikan arus kas tetap lancar. Pembayaran dari sponsor biasanya diterima lebih dulu, jadi EventMax bisa memanfaatkannya untuk menutup biaya awal seperti DP tempat dan peralatan. Namun, tiket juga jadi sumber pemasukan utama yang sangat diandalkan. Semakin cepat tiket terjual, semakin cepat pula arus kas EventMax berjalan positif. Tapi, dalam kasus ini, penjualan tiket sempat lambat sehingga perusahaan harus memakai dana darurat untuk menutupi biaya yang sudah harus dibayarkan.


3. Mengatur Pengeluaran


EventMax belajar bahwa menjaga pengeluaran agar tetap sesuai anggaran sangat penting. Selama persiapan, ada godaan untuk menambah beberapa fitur agar acara lebih menarik, seperti dekorasi tambahan atau sistem pencahayaan canggih. Namun, tim keuangan EventMax mengingatkan agar pengeluaran tetap sesuai anggaran awal. Ketatnya pengawasan ini membantu EventMax menghindari pembengkakan biaya yang bisa menggerus keuntungan.


4. Menghadapi Kejadian Tak Terduga


Di hari H, terjadi kendala teknis pada sound system yang mengharuskan EventMax menyewa peralatan tambahan dengan biaya ekstra. Karena ada dana cadangan, mereka dapat segera menutupi pengeluaran tak terduga ini tanpa mengganggu pos anggaran lain. Dari sini, EventMax belajar pentingnya memiliki dana darurat dalam bisnis event untuk menangani hal-hal tak terduga.


5. Evaluasi Keuangan Pasca-Event


Setelah acara selesai, tim keuangan EventMax melakukan evaluasi untuk menghitung laba bersih dan membandingkan antara anggaran awal dengan pengeluaran aktual. Walaupun sempat ada pengeluaran tak terduga, EventMax tetap mencatat keuntungan karena berhasil mengelola tiket dengan baik dan menekan biaya pemasaran berkat dukungan sponsor.


Kesimpulan


Dari studi kasus ini, bisa kita simpulkan bahwa pengelolaan keuangan di bisnis pengelolaan event harus melibatkan perencanaan yang matang, pengelolaan arus kas yang baik, serta kesadaran akan pengeluaran. Adanya dana cadangan juga terbukti penting untuk menghadapi kejadian tak terduga. Dengan pengelolaan yang baik seperti yang dilakukan EventMax, bisnis event dapat tetap berjalan lancar, menghasilkan keuntungan, dan mengatasi berbagai risiko di lapangan.


Tips Sukses Manajemen Keuangan dalam Pengelolaan Event

Mengelola keuangan dalam bisnis event itu penting banget supaya acara bisa sukses tanpa membebani keuangan perusahaan. Di dalam industri event, ada banyak biaya yang harus diatur, mulai dari sewa tempat, perlengkapan, konsumsi, sampai bayaran tim. Karena itu, kita perlu punya strategi manajemen keuangan yang jelas biar semua berjalan lancar. Nah, berikut ini beberapa tips yang bisa membantu.


1. Buat Rencana Anggaran yang Realistis


Sebelum memulai event, pastikan kita punya anggaran yang jelas. Tentukan berapa banyak yang mau kita keluarkan untuk setiap kebutuhan. Mulai dari hal besar seperti sewa tempat, sampai detail kecil seperti biaya dekorasi atau suvenir. Anggaran ini penting untuk memastikan kita nggak menghabiskan uang lebih dari yang direncanakan.


2. Lacak Setiap Pengeluaran


Selama persiapan acara, jangan lupa untuk mencatat setiap pengeluaran. Banyak biaya kecil yang sering kita anggap remeh, tapi kalau diakumulasi, jumlahnya bisa cukup besar. Dengan mencatat pengeluaran secara rutin, kita bisa tahu apakah anggaran sudah sesuai atau ada yang perlu dikurangi.


3. Negosiasi dengan Pemasok dan Vendor


Jangan ragu buat negosiasi dengan pemasok atau vendor. Banyak vendor yang sebenarnya terbuka untuk memberikan diskon atau harga lebih rendah jika kita melakukan kerjasama dalam jangka panjang. Negosiasi ini bisa membantu menghemat biaya, terutama kalau kita butuh banyak barang atau jasa dari vendor tertentu.


4. Alokasikan Dana Darurat


Dalam bisnis event, sering kali ada hal-hal tak terduga yang memerlukan biaya tambahan, seperti peralatan yang rusak atau kebutuhan tambahan untuk acara yang nggak direncanakan. Untuk itu, sisihkan dana darurat sekitar 10-15% dari total anggaran. Jadi, kalau ada situasi tak terduga, keuangan tetap aman.


5. Gunakan Teknologi untuk Memudahkan Manajemen Keuangan


Saat ini, ada banyak aplikasi atau software keuangan yang bisa memudahkan kita mencatat pengeluaran, membuat anggaran, dan memantau keuangan. Menggunakan teknologi ini bisa membantu kita lebih disiplin dan meminimalkan kesalahan dalam manajemen keuangan.


6. Evaluasi Setelah Event Berakhir


Setelah acara selesai, jangan lupa lakukan evaluasi. Cek kembali apakah anggaran sesuai atau malah melebihi batas. Catat bagian mana saja yang menghabiskan biaya lebih banyak atau kurang dari yang diperkirakan. Evaluasi ini berguna untuk pembelajaran ke depannya, biar acara berikutnya bisa lebih efisien.


7. Pisahkan Keuangan Pribadi dan Bisnis


Satu hal yang sering bikin pengelolaan keuangan kacau adalah mencampur keuangan pribadi dengan keuangan bisnis. Pisahkan rekening pribadi dan bisnis supaya lebih mudah dalam memantau arus kas. Ini juga membantu kita lebih fokus pada perencanaan keuangan bisnis tanpa terpengaruh pengeluaran pribadi.


Dengan mengelola keuangan yang baik, kita bisa menjalankan event dengan lebih efisien, meminimalkan risiko pemborosan, dan tetap punya cadangan dana kalau-kalau ada hal tak terduga. Mengikuti tips-tips di atas membantu kita menjaga anggaran tetap sehat dan membuat acara bisa berjalan sukses dari awal sampai akhir.


Masa Depan Keuangan Bisnis Pengelolaan Event

Bisnis pengelolaan event terus berkembang, apalagi dengan semakin tingginya minat orang dan perusahaan untuk mengadakan acara-acara yang berkesan. Namun, di balik meriahnya suatu acara, ada pengelolaan keuangan yang rumit dan butuh perhatian. Mengelola keuangan di industri event lebih dari sekadar mengurus pemasukan dan pengeluaran. Dengan perubahan teknologi, kebiasaan masyarakat, dan tren pasar, masa depan keuangan bisnis event semakin menantang dan menuntut strategi yang inovatif.


Salah satu tren yang mungkin akan menjadi hal penting adalah digitalisasi pengelolaan keuangan. Sekarang, banyak bisnis event mulai beralih ke teknologi untuk memudahkan proses pengelolaan uang. Teknologi seperti cloud accounting, aplikasi kasir online, hingga sistem pembayaran digital menjadi kunci supaya pencatatan keuangan bisa lebih rapi dan mudah dilacak. Dengan memanfaatkan teknologi ini, tim keuangan tidak perlu repot mencatat transaksi satu per satu secara manual. Selain lebih efisien, teknologi ini juga memudahkan mereka untuk menganalisis biaya, keuntungan, dan anggaran acara secara real-time.


Selain teknologi, faktor keberlanjutan atau sustainability juga akan berpengaruh besar pada pengelolaan keuangan bisnis event di masa depan. Semakin banyak klien yang peduli dengan lingkungan dan ingin acara yang lebih ramah lingkungan. Ini bisa berarti penggunaan material yang dapat didaur ulang, pemilihan vendor yang berkelanjutan, atau pengurangan limbah dalam acara. Tantangannya, biaya untuk menggelar acara yang ramah lingkungan biasanya lebih tinggi, dan ini tentu berdampak pada pengelolaan keuangan. Bisnis event harus pintar dalam mengelola anggaran agar tetap bisa memenuhi permintaan klien tanpa mengorbankan profit.


Di masa depan, ada kemungkinan besar bahwa kerja sama dengan investor dan mitra juga akan jadi cara untuk memperkuat keuangan bisnis event. Para pelaku usaha event bisa mencari pendanaan dari investor atau menjalin kemitraan strategis untuk membantu mendanai proyek-proyek besar. Model pendanaan seperti ini membantu bisnis event menekan biaya awal dan fokus pada kualitas acara yang diinginkan klien.


Selain itu, pengelolaan risiko finansial juga menjadi hal penting. Dalam bisnis event, risiko seperti pembatalan acara, penurunan minat pengunjung, atau kenaikan biaya secara tiba-tiba bisa menjadi masalah besar bagi keuangan. Di masa depan, kemungkinan besar bisnis event akan semakin memperhatikan asuransi atau cadangan dana khusus untuk menghadapi risiko ini. Dengan cadangan dana yang cukup atau asuransi yang memadai, bisnis bisa lebih siap menghadapi kondisi tak terduga yang berdampak pada anggaran.


Terakhir, adaptasi terhadap tren dan kebutuhan pasar adalah hal yang tidak bisa diabaikan. Bisnis event yang mampu mengikuti tren dan permintaan akan lebih mudah untuk mengelola keuangan mereka. Misalnya, jika ada tren acara virtual yang lebih hemat biaya, bisnis bisa menawarkan paket acara online dengan harga yang kompetitif dan menekan pengeluaran.


Secara keseluruhan, masa depan keuangan bisnis event membutuhkan inovasi, penyesuaian terhadap teknologi, serta strategi yang lebih matang dalam menghadapi risiko dan permintaan pasar. Dengan strategi keuangan yang tepat, bisnis pengelolaan event bisa terus berkembang dan menghadapi tantangan yang datang seiring waktu.


Apakah Anda siap untuk menguasai strategi keuangan bisnis yang efektif dan mengubah nasib bisnis Anda? Ikuti e-course "Jurus Keuangan Bisnis" kami sekarang dan temukan rahasia sukses finansial yang berkelanjutan! klik di sini



56 views0 comments

Comments

Couldn’t Load Comments
It looks like there was a technical problem. Try reconnecting or refreshing the page.
bottom of page