Perusahaan listrik negara ini tentuk menjadi topangan listrik seluruh wilayah indonesia. Penggunaan listrik pun tidak lepas dari kehidupan masyarakat Indonesia, mulai dari pagi hingga pagi lagi listrik tak pernah lepas dari penggunaan masyarakat Indonesiam lantas ternyata PLN pun juga sempat merugi.
Berdasarkan laporan keuangan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), perusahaan listrik milik negara itu mengalami rugi bersih Rp 12,14 triliun pada kuartal III 2020. Padahal, pada periode yang sama tahun lalu, PLN mampu menghasilkan laba bersih. Keuntungannya Rp 10,84 triliun.
Kendati demikian, PLN berhasil mencapai pertumbuhan pendapatan sebelum kuartal ketiga tahun 2020. Pendapatan PLN pada kuartal III tahun ini mencapai 212,23 triliun rupee, naik tipis 1,04% year-on-year (year-on-year). Pada kuartal III 2019, PLN membukukan pendapatan Rp 209,29 triliun.
PT PLN mengumumkan penjualan listrik sebesar 181.638 GWh pada kuartal ketiga tahun 2020 atau naik 0,6% year-on-year dari 180.570 GWh pada kuartal ketiga tahun 2019 Hingga kuartal III tahun 2020, laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi (EBITDA) perseroan mencapai Rp55,9 triliun, dan marjin EBITDA sebesar 22,5%.
Di bawah pengaruh pandemi Covid-19, PLN melakukan upaya hemat biaya. Hal ini tercermin dari efisiensi BPP perseroan pada kuartal III tahun 2020 sebesar Rp 1.340 per kWh atau Rp48 per kWh, lebih rendah 3,4% dibandingkan Rp 1.388 per kWh pada periode yang sama tahun lalu.
Ilmukeuangan.com akan membahas lebih lengkap tentang rahasia mengelola keluangan UMKM di E-course Jurus keuangan.
Dapatkan harga khusus hari ini.
Comments